YAKUTSK – LIPUTAN BERITA7 Penemuan langka anak kucing bergigi pedang yang terawetkan dengan sempurna memberikan wawasan baru tentang fauna purba.
Penemuan anak kucing bergigi pedang berusia 32.000 tahun yang terawetkan dengan sangat baik di wilayah Rusia timur laut baru-baru ini memukau para ilmuwan dan peneliti paleontologi.
Anak kucing ini, yang diperkirakan berusia sekitar tiga minggu saat kematiannya, ditemukan di bawah lapisan es yang terjaga dengan sempurna, menawarkan gambaran yang jarang ditemukan tentang hewan purba yang sudah lama punah.
Para ilmuwan dari Akademi Ilmu Pengetahuan Yakutia, Rusia, menyebut penemuan ini sebagai salah satu yang paling signifikan dalam bidang paleontologi.
“Tidak ada tempat lain di dunia yang pernah menemukan spesimen seperti ini dalam kondisi yang begitu baik,” ujar Aisen Klimovsky, salah satu peneliti yang terlibat dalam temuan ini.
Anak kucing tersebut, yang merupakan bagian dari spesies Homotherium—sejenis kucing bergigi pedang—diperkirakan mati di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Yakutia, sebuah kawasan yang terkenal dengan iklim dingin ekstrem dan lapisan es yang sangat tebal.
Penemuan yang Mengungkap Kehidupan Purba
Menurut Klimovsky, penemuan ini memberikan wawasan baru yang sangat berharga tentang bagaimana hewan-hewan purba hidup dan berkembang.
“Penemuan ini adalah langkah penting dalam membuka rahasia kehidupan alam purba. Ini adalah penemuan perdana yang akan menunjukkan kepada dunia bagaimana sebenarnya sosok mereka,” kata Klimovsky.
Para peneliti menyatakan bahwa hewan ini berukuran kecil, cukup untuk digenggam dengan satu tangan, dan memiliki bulu berwarna cokelat gelap yang masih terjaga dengan baik.
Kondisi terawetkan yang sangat baik dari anak kucing bergigi pedang ini menjadi sorotan utama karena tidak ada spesimen lain yang ditemukan dalam kondisi serupa. Penemuan ini bahkan melampaui temuan sebelumnya, seperti anak mammoth yang ditemukan di Texas, yang meskipun juga terawetkan dengan baik, tidak memiliki bulu seperti pada anak kucing bergigi pedang tersebut.
Perubahan Iklim Membuka Sisa-Sisa Kehidupan Purba ………………..