BEKASI – LIPUTAN BERITA7 Dalam rangka memperkuat sinergi dan meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan tinggi teologi, Badan Pengurus Harian (BPH) Yayasan Yosafat Indonesia melakukan audiensi resmi dengan jajaran pimpinan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Katharos Indonesia Bekasi. Selasa, (8/7/2025)
Pertemuan penting ini dihadiri oleh unsur pimpinan Yayasan Yosafat Indonesia, antara lain: Friska Nurhayati selaku Pembina Yayasan, Paulus Simalango, S.H. sebagai Sekretaris Umum Yayasan, serta Dr. Jannes Sirait yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan.
Sementara itu dari pihak STT Katharos Indonesia Bekasi hadir langsung Dr. Adolf Bastian Butar-butar selaku Ketua STT Katharos, bersama jajaran struktural kampus.
Dalam audiensi yang berlangsung hangat dan konstruktif ini, Dr. Adolf Bastian menyampaikan laporan terkait berbagai pembenahan yang sedang dilakukan oleh pihak STT, termasuk restrukturisasi unsur pimpinan internal kampus, penataan administrasi, serta penguatan arah kebijakan akademik berbasis pelayanan injili dan konteks lokal.
“STT Katharos Indonesia Bekasi berkomitmen untuk terus menjadi wadah pembinaan rohani dan pendidikan teologi yang unggul serta relevan dengan kebutuhan gereja dan masyarakat saat ini,” ujar Dr. Adolf Bastian dalam pemaparannya.
Komitmen Bersama untuk Pendidikan Kristen Berkualitas
Yayasan Yosafat Indonesia menyambut baik laporan dan pembaruan yang dilakukan oleh STT Katharos. Sekretaris Umum Yayasan, Paulus Simalango, S.H., dalam tanggapannya menegaskan bahwa Yayasan akan terus menjadi mitra strategis dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan pelayanan STT Katharos, baik dari segi kelembagaan, kurikulum, maupun pengembangan sumber daya manusia.
Sementara itu, Friska Nurhayati selaku Pembina Yayasan menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai integritas, spiritualitas, dan profesionalitas dalam setiap lini pelayanan pendidikan. Ia juga mengingatkan bahwa STT bukan hanya lembaga akademik, tetapi juga medan pengabdian bagi generasi penerus gereja dan bangsa.
Ketua Bidang Pendidikan, Dr. Jannes Sirait, turut menyampaikan masukan terkait arah pengembangan kampus, termasuk dorongan untuk memperluas kerja sama antar lembaga serta menjajaki akreditasi dan kemitraan nasional maupun internasional.
Langkah Lanjut dan Harapan
Audiensi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk memperkuat koordinasi antara Yayasan dan STT dalam waktu dekat, termasuk pembentukan tim evaluasi dan monitoring untuk memastikan pelaksanaan reformasi struktural berjalan dengan baik.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata keseriusan Yayasan Yosafat Indonesia dalam mendampingi dan membina lembaga-lembaga di bawah naungannya agar tetap konsisten dalam visi dan misinya sebagai pelayan Kristus di bidang pendidikan tinggi teologi.
