JAKARTA – LIPUTANBERITA7.COM. Data Pemantau Air Lahan Gambut (Sipalaga), yang dipublikasikan oleh Badan Restorasi gambut dan Mangrove (BRGM), menunjukkan sebagian besar lahan gambut di Kalbar saat ini sudah mengering. Ketinggian air dalam tanahnya juga di bawah 40 sentimeter. Muka air tanah itu tergolong sangat rendah dan menunjukkan status rawan.
Dilansir dari tekno.tempo.co Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sedang menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Barat (Kalbar). Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan rekayasa cuaca tersebut berjalan sejak 25 Juni 2024 dan akan berlanjut hingga 5 Juli nanti.
“Bulan Juli hingga September 2024, secara historis terjadi puncak Karhutla di Kalbar, dan umumnya di provinsi lain, yang memiliki kerentanan,” kata Dwikorita melalui keterangan tertulis, Sabtu, 29 Juni 2024.
Sistem pengawasan kebakaran lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sipongi, mengindikasi lahan terbakar di Kalbar mencapai 111.848 hektare pada 2024. “Tentunya ini sangat luas dan OMC akan berupaya untuk memitigasi agar tidak terulang kejadian serupa,” ujar Dwikorita.
Pelaksana tugas Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menyebut lembaganya sudah menyiapkan 13 ton NaCI Powder yang akan disemai di langit Kalbar. Kegiatan ini didukung oleh armasa CASA 212-200 miliki Skadron 4 Lanud Abdurachman Saleh di Malang, Jawa Timur.
Beberapa kabupaten yang menjadi sasaran OMC adalah Kubu Raya, Ketapang, Sambas, Sintang, Sekadau, hingga Sanggau. “Tim pelaksana OMC harus aktif memantau data Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) setiap harinya,” tuturnya. Seto mengimbuhkan, daerah dengan TMAT di bawah 40 Cm akan diprioritaskan dalam penyemaian awan.
Merujuk analisis BMKG, Kalbar termasuk Non-ZOM atau daerah yang pola hujannya stabil, meski masuk musim kemarau. Dari prakiraan pada Juni dan Juli 2024, sifat hujannya normal dan di bawah normal untuk Kabupaten Kubu Raya. Wilayah itu rentan dilanda kebakaran hutan dan lahan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Seto memastikan BMKG terus memamtau titik panas di wilayah Kalbar dan memitigasi karhutla. Dengan OMC, pemerintah berharap lahan gambut akan kembali basah. “Sehingga lahan gambut akan sulit terbakar ketika memasuki puncak musim kemarau,” ujarnya. (red).