“Penyidik harusnya jeli dan melihat unsur keadilan, motif pelaporan dan gunakan hati nurani. Saya akan mengajukan gelar perkara khusus di Mabes POLRI agar di telaah kembali status tersangka Chrisney, karena ini bukan cuma 1 orang wanita, menyangkut nasib 3 anaknya jika ayah dan ibunya semua di penjara. Aparat penegak hukum seharusnya bergerak dengan hati nurani dan memikirkan kepentingan dan dampaknya terhadap orang lain dan masyarakat. Inilah saya miris, dimana oknum mafia hukum, pengacara, polisi, jaksa dan hakim bukan memberi keadilan malah makin merusak dan menjerumuskan mereka semua,” tegasnya.
“Uang adalah panglima, Mamon sudah menguasai oknum-oknum, pejabat lebih takut miskin dari pada dosa dan resiko masuk penjara. Jadilah Indonesia negara tanpa hukum dan keadilan, melainkan keuangan yang maha kuasa. Inilah makanya saya teriak-teriak agar pemerintah benahi, bukan untuk buat hoax dan cari ribut tapi kritik dan seruan masyarakat.” ungkap Alvin Lim.
Alvin Lim meminta agar Presiden Jokowi dan calon pimpinan negara ke depannya lebih memperhatikan penegakan hukum yang sudah bobrok ini.
“Saya tidak memihak faksi atau golongan tertentu, justru saya berusaha rangkul semua pihak agar hukum bisa berjalan dengan baik.” tutupnya.
Selain Alvin Lim, para tokoh nasional lainnya mendukung perjuangan Chrisney agar Indonesia bebas dari KDRT, Uya Kuya juga berjanji akan mengawal kasus Chrisney dalam podcast Uya Kuya TV. Begitu pula dengan Immanuel Ebenezer ketua Jokowi Mania dan Lius Sungkarisma, dalam podcast mereka mendukung perjuangan Chrisney. Bahkan Ketua Umum FPI Imam Besar Habib Rizieq walau beda agama dan dianggap radikal mendukung perjuangan Chrisney dalam memperoleh keadilan dan berjanji akan membantu jika aparat penegak hukum Indonesia tidak mampu. (Red)