JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Delapan perjanjian penjualan senjata yang diumumkan mencakup 82 unit high mobility artillery rocket system dan 420 army tactical missile system dengan nilai lebih dari US$ 4 miliar. Sistem persenjataan tersebut serupa dengan yang diberikan AS kepada Ukraina pada masa pemerintahan Presiden Biden untuk mempertahankan diri dari Rusia.
Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan paket penjualan senjata besar-besaran ke Taiwan dengan nilai lebih dari US$ 10 miliar atau sekitar Rp 166,9 triliun. Paket tersebut mencakup rudal jarak menengah, howitzer, dan drone. Penjualan ini langsung memicu reaksi keras dari China
Mengutip laporan AP News, Jumat (19/12/2025) jika mendapat persetujuan Kongres AS, paket ini akan menjadi penjualan senjata terbesar yang pernah dilakukan AS kepada Taiwan. Nominal nilainya melampaui nilai penjualan senjata AS ke Taiwan dahulu sebesar US$ 8,4 miliar saat masa pemerintahan Presiden Joe Biden.
Selain itu, paket penjualan juga mencakup 60 unit howitzer beserta perlengkapannya yang bernilai lebih dari US$ 4 miliar, dan pengadaan drone dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar. Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, total nilai delapan perjanjian penjualan senjata tersebut mencapai US$ 11,15 miliar.
Departemen Luar Negeri AS menyampaikan, penjualan ini sejalan dengan kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan pihak penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel.
“Penjualan yang diusulkan akan membantu meningkatkan keamanan penerima dan membantu menjaga stabilitas politik, keseimbangan militer, dan kemajuan ekonomi di kawasan tersebut,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri AS.
