JAKARTA, LIPUTANBERITA.COM.. Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Kanada Mark Carney di Berlin, Merz tegas menyebut Jerman tidak akan bergabung dengan Kanada, Australia, maupun Prancis yang berniat mengakui Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dijadwalkan pada September 2025.
“Kami tidak akan mendukung langkah itu jika muncul dalam agenda Majelis Umum PBB di akhir musim gugur ini. Namun sekali lagi, kedua pemerintahan sudah mengetahui perbedaan pandangan kami terkait hal ini,” ujarnya, dilansir dari Antara, Kamis (28/8/2025).
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyatakan sikap tegas Jerman terkait kedaulatan Palestina. Ia menyatakan negaranya tidak akan mendukung pengakuan Palestina sebagai negara, meski sejumlah negara lain berencana melakukannya.
“Pemerintah Kanada dan Perdana Menteri Kanada mengetahui dengan jelas posisi pemerintah federal Jerman terkait kemungkinan pengakuan Palestina sebagai negara. Kami tidak akan mendukung inisiatif tersebut,” kata Merz.
Pernyataan ini disampaikan Merz pada Selasa (26/8/2025) waktu setempat di tengah tekanan dunia internasional terkait aksi genosida Israel di jalur Gaza yang menyebabkan krisis kemanusiaan berkepanjangan di Palestina.
Sikap pemerintah Jerman ini begitu kontras dengan sebelumnya, karena pemerintah Jerman diketahui meningkatkan kecaman terhadap Israel terkait aksi Israel yang menutup akses bantuan kemanusiaan di Gaza dan perluasan operasi militer demi menduduki Kota Gaza.
Merz juga menegaskan apakah ke depannya sikap Jerman tidak akan berubah meski serangan militer Israel di Gaza menewaskan warga sipil, termasuk jurnalis, tenaga kesehatan, dan tim penyelamat. Ia menjawab, Jerman akan tetap mengambil sikap yang sama dengan saat ini.
“Saat ini, kami tidak melihat adanya kondisi yang memungkinkan untuk mengakui Palestina sebagai negara. Karena itu, kami tetap berseberangan dalam isu ini. Peristiwa beberapa hari terakhir tidak mengubah sikap Jerman,” jelasnya.