Scroll untuk baca artikel
Internasional

Warga Palestina Alami Krisis Air di Jalur Gaza

32
×

Warga Palestina Alami Krisis Air di Jalur Gaza

Sebarkan artikel ini

JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Sejak  Maret, Israel menutup semua jalur penyeberangan perbatasan ke Gaza, menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan, obat-obatan, makanan, dan bahan bakar. Langkah tersebut dinilai semakin memperburuk krisis kemanusiaan dan memperbesar dampak genosida di wilayah yang terkepung itu.

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, sejak Oktober 2023, setidaknya 719 sumur air telah dihancurkan atau dinonaktifkan oleh serangan militer Israel, memperburuk krisis air bersih di wilayah itu.

Example 300x600

Pelapor Khusus PBB untuk Hak Atas Air dan Sanitasi, Pedro Arrojo-Agudo, juga mengkritik tindakan Israel yang menghancurkan infrastruktur air serta melarang akses ke air bersih.

Ia menyebut tindakan itu sebagai, “bom sunyi yang mematikan”.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa warga di Jalur Gaza terancam kematian akibat kekurangan air bersih yang makin parah. Krisis ini terjadi sejak intensifikasi serangan Israel dan blokade bahan bakar yang dimulai pada Maret lalu, yang menyebabkan sistem penyediaan air di wilayah tersebut lumpuh.

Baca Juga :  Gedung Bursa Saham Tel Aviv Hancur, di rudal Iran

Melalui pernyataan yang diunggah di laman Facebook resminya, UNRWA menyatakan bahwa keluarga-keluarga di seluruh Gaza kini berada dalam situasi yang sangat kritis karena tidak memiliki akses terhadap air minum.

“Hanya 40%fasilitas produksi air minum yang masih beroperasi,” tulis UNRWA, dilansir dari Anadolu.

“Gaza berada di ambang kekeringan yang disebabkan manusia,” tambah dia.

 

Kemampuan lembaga tersebut untuk mendistribusikan air menurun drastis, hanya setengah dari kapasitas yang tersedia saat gencatan senjata terakhir, sebelum dibatalkan oleh Israel pada pertengahan Maret.

Penyebab penurunan ini adalah pemboman berkelanjutan, pengungsian paksa warga sipil, serta larangan pasokan bahan bakar yang telah berlangsung lebih dari 100 hari.

“Pengambilan air dari sumur terhenti karena kekurangan bahan bakar, sumur lainnya berada di daerah berbahaya yang sulit diakses, jaringan pipa rusak dan bocor, dan truk tangki air sering tidak tiba,” jelas UNRWA, seraya menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

banner 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *