JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Gelombang serangan udara Israel ini disebut-sebut sebagai respons terhadap serangan balasan Iran yang diluncurkan pada April lalu, ketika ratusan drone dan rudal ditembakkan ke wilayah Israel setelah fasilitas diplomatik Iran di Damaskus dihantam rudal dan menewaskan beberapa komandan senior Garda Revolusi.
Sejak Jumat (13/6/2025), Israel melancarkan serangan yang menargetkan berbagai lokasi strategis di Iran, termasuk gudang senjata, kompleks nuklir, dan kawasan permukiman di sejumlah kota seperti Teheran, Isfahan, Qom, Khorramabad, serta wilayah lainnya.
Salah satu lokasi yang menjadi sorotan adalah fasilitas nuklir di Isfahan, yang menurut otoritas Iran mengalami kerusakan dan risiko kebocoran serius.
Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terus meningkat, mencapai 430 orang per Sabtu (21/6/2025). Sementara itu, lebih dari 3.500 warga sipil dilaporkan mengalami luka-luka sejak dimulainya serangan pada 13 Juni lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi, dalam konferensi pers yang disiarkan oleh media lokal.
Harirchi juga menyebut bahwa sebagian besar korban adalah warga sipil yang terkena dampak langsung dari serangan udara di kawasan padat penduduk.
Sebagai bentuk pembalasan, Iran telah melancarkan serangan balasan dengan menggunakan drone dan rudal ke wilayah Israel. Pemerintah Israel mencatat setidaknya 25 warganya tewas dan lebih dari 2.500 lainnya luka-luka akibat serangan yang diluncurkan Iran.