Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Headline

Rektor IPB University: Butuh Tujuh Kali Pemilu Atau 10 Tahun Lagi Agar Indonesia Mencapai Kematangan Demokrasi

196
×

Rektor IPB University: Butuh Tujuh Kali Pemilu Atau 10 Tahun Lagi Agar Indonesia Mencapai Kematangan Demokrasi

Sebarkan artikel ini

Bogor | Liputan Berita 7 – Mayoritas tenaga kerja Indonesia adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), sementara lulusan pendidikan tinggi mengalami tren penurunan. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia ini akan mempengaruhi kualitas pembangunan ideologi politik, sosial budaya, hingga keamanan negara. Hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan berpikir kritis yaitu membuat penilaian secara rasional dan sistematis, terlebih dalam memilih dan meneropong calon pemimpin yang tepat bagi Indonesia.

Prof Arif Satria, Rektor IPB University mengatakan, kecerdasan dan mencerdaskan bangsa adalah isu multidimensi. Isu ini menyangkut kualitas pendidikan dan indeks inovasi. “Kampus sebagai sistem pendidikan tinggi harus mampu mengawal dan mewarnai pendidikan politik dan karakter manusia Indonesia sehingga proses demokrasi lebih berkualitas,” ujarnya.

Example 300x600

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara Visi Negarawan bertemakan ‘Bangsa Cerdas Berpikir Bernas’ di Metro TV, Jumat (26/01/2024). Ia melanjutkan, perguruan tinggi harus realistis melihat kebutuhan pasar. Namun di saat yang sama lulusan perlu dibekali dengan life skill yang mumpuni.

Baca Juga :  Jaksa Agung ST Burhanuddin Menutup Rakernas Kejaksaan RI Sekaligus Pemberian Penghargaan “R. Soeprapto Award Tahun 2024"

“Semestinya kita harus mulai sadar dari tingkat SD dan menengah, pendidikan karakter harus mulai dibangun seperti cara berpikir, kematangan dan sebagainya, sehingga sistem pendidikan tinggi difokuskan pada peningkatan kemampuan adaptasi dalam merespon perubahan. Mentalitas mencetak calon pembelajar seharusnya menjadi fokus reformasi Pendidikan di Indonesia,” lanjut dia.

“Kebebasan akademis dan bersuara berbasis pada hati Nurani dan data harus terus disuarakan karena sangat penting untuk melaksanakan proses demokrasi berbasis check and balance. Budaya berpikir kritis seperti ini juga sudah dibangun IPB University dengan mengundang para mahasiswa terkait kebijakan kampus dan berdebat berdasarkan data yang faktual,” terang Prof Arif.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *