SERANG, LIPUTAN BERITA7.COM-PT.Lautan Baja Indonesia Senin 25/06/2024 yang beralamat di jalan raya Cikande Rangkas km 3,8 desa gabus kec.kopo kabupaten serang Banten 42178 , beberapa waktu yang lalu di demo masyarakat kareo kecamatan Jawilan adapun maksud dan tujuan demo tersebut ada beberapa tuntutan yang disampaikan oleh masyarakat l. Pada saat pertemuan pada tanggal 22 Juni 2024 dengan Team Forum Peduli Lingkungan Hidup (FPLH), dampak yang terjadi Banjir/Genangan air seluas 2,2 Hektar lahan persawahan, Gempa/getaran dan kebisingan(polusi suara)
Adapun pertanyaan yang berkembang di luaran bahwa kenapa masyarakat demo setelah sempat melakukan kompermasi awak media kepada Direktur Eksekutif Forum Peduli Lingkungan Hidup sekaligus wakil ketua karang taruna desa kareo Arizal Peni,SH, karena pihak Perusahaan terkesan membangkang ketika untuk melakukan dialog untuk mencari solusi menyelesaikan masalah dampak lingkungan, sosial dan ekonomi yang berada di lingkungan tersebut.
Seharusnya pihak perusahaan paham dan mengetaui dalam ketetuan Undang Undang Dasar 1945 pasal 28H ayat 1 “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir batin, bertempat tinggal dan mendapat kan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.” belum lagi dalam kententuan undang undang tentang Hak Asasi Manusia(HAM) sudah sangat jelas mengatur tentang hak warga negara.
Ketua RW.01 desa kareo Jamaludin juga membenarkan masalah Tersebut saat dimintai keterangan bahkan ada masyarakat di belakang tepat perusahaan berdiri ada beberapa masyarakat yang dimana lahan pertaniannya tidak dapat di gunakan sudah hampir satu tahun lebih.
Rusjana ketua karang taruna juga merasa kecewa terhadap pihak perusahaan PT.Lautan Baja Indonesia karena pihak perusahaan belum memberikan tanggapan terkait aksi yang pernah dilakukan seolah olah pihak perusahaan menutup akses untuk berdialog dan penyelesaian.
Korban yang menjadi dampak pembangunan Perusahaan di sekitar lingkungan Perusahaan berharap ada perhatian khusus terhadap masyarakat yang tanahnya menjadi rusak,apalagi tanah persawahan yg sebelumnya dalam satuan tahun bisa Memanen padi 3 kali dalam setahun, masih dari korban setelah ditemui dilapangkan bapak Maya sangat memprihatinkan karena hanya bergantung kepada hasil persawahan yang biasa digarap untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya .
Bapak Baron juga selaku RW 03 desa kareo juga menjadi dampak karena tanah garapannya juga tidak bisa dipakai untuk dimanfaatkan membantu kebutuhan keluarga, bahkan beliau sangat menyayangkan ketika perusahaan yang begitu besar untuk menginvestasikan usahanya di sektor baja ,akan tetapi mengabaikan tentang dampak lingkungan kepada masyarakat sekitar
Sampai berita ini ditayangkan belum ada pihak perusahaan memberikan keterangan seperti apa nantinya perusahaan menyikapinya, Forum Peduli Lingkungan Hidup akan melakukan upaya pengaduan ke kepada instansi terkait nantinya ,jangan sampai ketika masyarakat yang berdampak meminta pendampingan mengambil langkah untuk mencari keadilan terkait permasalahan tersebut, justru perusahaan terkesan mengabaikan dan tidak memperhatikan dampak gejolak sosial ekonomi.