BANDUNG BARAT – LIPUTAN BERITA7 Pekerjaan jaringan irigasi di area pesawahan dusun Pasir Alam Desa Puncaksari Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat belum lama ini selesai dikerjakan, namun dalam pengerjaannya diduga tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan dimana masih dalam hitungan bulan jaringan irigasi tersebut sudah terlihat rusak dan hancur.
Hal ini dikeluhkan dari salah satu petani warga Dusun Pasir Alam Desa Puncaksari. Warga tersebut mengatakan, bahwa pekerjaan irigasi tersebut belum lama ini baru selesai sekitar bulan Agustus 2022, namun kondisinya sudah rusak dan hancur.
“Secara kebetulan saya tiap hari mondar-mandir di area pekerjaan irigasi ini, karena sawah saya termasuk yang dilintasi badan irigasi, makanya saya tau persis dari mulai pengerjaan sampai dengan selesai, saya bukan ahli bangunan, tapi sedikitnya saya tau mana pekerjaan yang bagus dan mana pekerjaan yang jelek, yang saya lihat irigasi ini tidak menggunakan pondasi, karena saat pemasangan batu belah, saya melihat posisi tanah hanya diratakan saja tanpa dilakukan penggalian untuk pondasi, setelah tanah rata baru batu belah ditumpangkan diatas permukaan tanah, selain dengan tidak adanya pasangan pondasi, menurut saya dengan rusaknya hasil pekerjaan ini juga diakibatkan kurangnya material semen, saat itu saya hanya bisa membayangkan dan memperhitungkan bahwa hasil pekerjaan ini pastinya tidak akan tahan lama, terlebih kultur tanahnya area pesawahan dan sangat labil, namun saya tidak berani menegur, karena tiap saat juga ada mandornya, dan saya yakin seorang mandor akan lebih paham dan ahli,” ungkap warga kepada awak media Liputan Berita7. Senin, (24/10/2022).
Masih menurut sumber, Setelah pekerjaan selesai ternyata perhitungan saya tidak meleset, karena tidak lama kemudian badan irigasi ngejomplang ke arah sawah.
“Saya selaku masyarakat sangat berharap dalam setiap pembangunan yang dibiayai pemerintah untuk dikerjakan dengan sebaik-baiknya, toh itu uang masyarakat dan untuk masyarakat, pikirkan dan pentingkan kepentingan masyarakat, jangan cuma mementingkan kepentingan pribadi demi meraih sebuah keuntungan yang maksimal tapi merugikan negara, khususnya merugikan masyarakat,” ujarnya.