JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Sejak pecahnya konflik Israel-Hamas hampir dua tahun lalu, Qatar menjadi pusat mediasi internasional. Negara Teluk ini telah menjadi tuan rumah perundingan tidak langsung antara pejabat Israel dan Hamas, serta bekerja sama erat dengan Mesir dan Amerika Serikat untuk mendorong tercapainya gencatan senjata permanen.
Dewan Keamanan PBB pada Kamis (11/9/2025) waktu AS, mengecam serangan udara Israel di Doha, Qatar, serta menyampaikan penyesalan mendalam atas jatuhnya korban sipil di wilayah yang berperan sebagai mediator kunci dalam upaya mengakhiri perang di Gaza.
Dewan Keamanan mendesak semua pihak agar memanfaatkan peluang menuju perdamaian dan menegaskan dukungan terhadap upaya diplomatik berkelanjutan untuk mengakhiri konflik.
Dalam pernyataan resmi seusai konsultasi tertutup, Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara menyatakan solidaritas dengan Qatar serta menegaskan kembali dukungan terhadap kedaulatan dan integritas wilayahnya sesuai dengan Piagam PBB.
Para anggota Dewan juga menekankan perlunya deeskalasi serta menggarisbawahi peran penting Qatar dalam mediasi regional, khususnya bersama Mesir dan Amerika Serikat.
Serangan ini menjadi serangan langsung pertama Israel ke wilayah Qatar sejak konflik di Gaza meletus, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 60.000 orang serta menyebabkan ribuan lainnya luka-luka, kelaparan, dan pengungsian massal.
Mereka menambahkan bahwa pembebasan sandera, termasuk yang tewas akibat serangan Hamas, serta penghentian penderitaan di Gaza harus tetap menjadi prioritas utama.
Pernyataan ini muncul dua hari setelah serangkaian serangan menghantam ibu kota Qatar pada 9 September, sebuah eskalasi langka dan mengkhawatirkan di luar zona konflik langsung. Serangan tersebut telah memicu kecaman internasional karena dikhawatirkan dapat menggagalkan upaya diplomatik menuju gencatan senjata.