Dengan membuat Jargon Bekasi Makin Berani, saya rasa Dani Ramdan tidak tau sejarah Bekasi padahal dari dahulu Bekasi sudah sangat sangat berani, Bekasi dikenal kota patriotis, kota pahlawan, yang berani melawan para penjajah imperialisme, kolonial Belanda dan Jepang.
Dalam melawan revolusi dan penjajah para pejuang orang Bekasi yang dipimpin oleh Almagfiroh almarhum KH. Noer Alie pahlawan nasional, yang dikenal dengan para pejuang laskarnya, dalam memperjuangkan kemerdekaan NKRI,” kata Dia.
” Mirisnya lagi sambung MAF, Dani Ramdan getol banget sama pencitraan dirinya, padahal warga Bekasi sudah ada cerdas, dengan banyaknya program dan Tim-Tim yang di bentuk Dani Ramdan,seperti salah satu nya Tim Percepatan Pembangunan Daerah atau Tim Akselarasi pembangunan (TPPD), jika dilihat sampai sekarang tidak ada hasil atau progres yang terlihat dan signifikan, dan mungkin program – programnya TPPD lepas dari control masyarakat, sehingga masyarakat tidak tau apa yang sudah diprogramkan hanya sebatas ide dan wacana yang notabene saja, celetuk MAF dengan tajam.
TPPD yang bentuk sudah 2 bulanan oleh Dani Ramdan dan anggarannya menggunakan anggaran APBD kabupaten Bekasi, yang saya kira cukup besar juga untuk penghonoran atau gajih kepada Tim TPPD berjumlah 10 (sepuluh) orang, dengan Honor Rp 10.000.000/orang dalam satu bulan, oleh Pemkab Bekasi. Jika di jumlahkan pertahun Rp. 1.2 miliar, uang APBD kabupaten Bekasi yang keluarkan untuk Honor atau gaji Tim TPPD, yang saya anggap Tim TPPD tidak ada progres dan konstribusi untuk masyarakat Bekasi.
“Lebih bagus dan lebih baik anggaran yang besar tersebut, langsung disalurkan kepada warga Bekasi yang lebih membutuhkan, baik dialokasikan dengan pendidikan maupun kesehatan, dan lainnya yang langsung bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh warga Bekasi, masih banyak warga miskin di kabupaten Bekasi,” ujar MAF.
Masih kata MAF, belum lagi tim tim bentukan lainnya, yang tidak efektif,dan saya rasa ini hanya menghambu- hamburkan uang rakyat Bekasi,” lontar MAF.
“Yang jelas, pemimpin kabupaten Bekasi harus ganti casing, masih banyak yang lainnya, dugaan saya karena, di Bekasi ini banyak potensi untuk dikeruk, Bekasi banyak daging nya yang lezat, makanya sampai ngotot mau jadi Pj.di Bekasi lagi,” sindir MAF.