JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Pemerintah Iran mengalami gangguan serius di lingkaran kekuasaan setelah penasihat utama militer dan keamanan Ayatollah Khamenei tewas dalam serangan Israel. Ini memicu pelarangan penggunaan perangkat komunikasi pribadi bagi para pejabat, menurut laporan kantor berita Fars.
Perang antara Iran dan Israel terus memanas dan telah memasuki hari keenam. Pada Rabu (18/6/2025), kedua negara saling melancarkan serangan rudal meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan Iran untuk menyerah tanpa syarat.
Militer Israel melaporkan bahwa dua rentetan rudal Iran ditembakkan ke wilayahnya pada Rabu pagi, dengan ledakan terdengar di Tel Aviv. Menanggapi hal itu, Israel memperingatkan warga sipil di Teheran untuk mengungsi demi membuka jalan bagi serangan udara terhadap instalasi militer Iran. Media lokal Iran melaporkan ledakan juga terjadi di Karaj, wilayah barat ibu kota.
Selain serangan fisik, Israel juga melancarkan serangan siber besar-besaran terhadap infrastruktur digital Iran, menurut laporan media Iran.
Sejak serangan Hamas yang didukung Iran terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza, pengaruh regional Iran melemah drastis. Israel menargetkan sejumlah kelompok proksi Iran seperti Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta milisi di Irak. Bahkan sekutu dekat Iran, Presiden Suriah Bashar al-Assad, telah terguling.
Israel melancarkan operasi udara terbesarnya terhadap Iran pada Jumat lalu, setelah menyimpulkan bahwa Teheran nyaris mengembangkan senjata nuklir. Iran membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya bertujuan damai, sesuai haknya sebagai pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi
Netanyahu menyatakan tidak akan menghentikan serangan hingga pengayaan uranium Iran benar-benar dihentikan. Sementara itu, Trump menyebut bahwa serangan Israel dapat berakhir jika Iran bersedia membatasi pengayaan secara ketat.
Kementerian Kesehatan Iran melaporkan 224 kematian akibat serangan tersebut, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil. Sementara itu, Israel mencatat 24 korban sipil. Warga sipil di kedua negara dilaporkan telah dievakuasi atau melarikan diri dari zona konflik.
