JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Kelompok peretas pro-Israel Predatory Sparrow mengklaim pada hari Selasa telah meretas dan melumpuhkan Bank Sepah Iran. Kelompok tersebut, yang juga dikenal dengan nama Persia Gonjeshke Darande, mengklaim bertanggung jawab atas peretasan terhadap X.
“Kami, ‘Gonjeshke Darande,’ melakukan serangan siber yang menghancurkan data ‘Bank Sepah’ milik Korps Garda Revolusi Islam,” tulis kelompok tersebut.(17/6/2025).
Kelompok tersebut mengklaim Bank Sepah adalah lembaga yang “menghindari sanksi internasional dan menggunakan uang rakyat Iran untuk membiayai proksi teroris rezim tersebut, program rudal balistiknya, dan program nuklir militernya.”
Dilansir dari techcrunch.com, Menurut situs berita independen Iran International, ada laporan tentang “gangguan perbankan yang meluas” di seluruh negeri. Iran International mengatakan beberapa cabang Bank Sepah ditutup pada hari Selasa, dan nasabah mengatakan kepada publikasi tersebut bahwa mereka tidak dapat mengakses akun mereka.
Ariel Oseran, seorang koresponden untuk i24NEWS, mengunggah gambar ATM di Iran yang menampilkan pesan kesalahan.
TechCrunch tidak dapat memverifikasi secara independen dugaan serangan siber kelompok tersebut. Kami menghubungi dua alamat email Bank Sepah Iran, tetapi pesan tersebut menampilkan kesalahan. Afiliasi Bank Sepah di Inggris dan Italia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Predatory Sparrow tidak menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke akun X mereka, dan melalui Telegram.
Dugaan serangan siber terhadap Bank Sepah terjadi saat Israel dan Iran saling mengebom negara masing-masing, konflik yang dimulai setelah Israel mulai menargetkan fasilitas energi nuklir, pangkalan militer, dan pejabat militer senior Iran pada hari Jumat.
Tidak jelas siapa yang berada di balik Predatory Sparrow. Kelompok tersebut dengan jelas menggambarkan dirinya sebagai kelompok hacktivist pro-Israel atau setidaknya anti-Iran dan telah menargetkan perusahaan dan organisasi di Iran selama bertahun-tahun. Peneliti keamanan siber yakin kelompok tersebut telah sukses di masa lalu dan membuat klaim yang kredibel.
“Meskipun tampak seperti orang yang suka menggertak,” tulis John Hultquist, kepala analis di Mandiant Google, di X.
Menurut Rob Joyce, yang sebelumnya bekerja di NSA dan di pemerintahan Biden, “Serangan siber Predatory Sparrow di masa lalu terhadap pabrik baja dan pompa bensin Iran telah menunjukkan dampak nyata di Iran.”
Peretasan yang diduga dilakukan Predatory Sparrow yang paling mencolok adalah terhadap produsen baja, yang diduga menyebabkan kebakaran akibat ledakan di pabrik tersebut, dan terhadap pompa bensin Iran, yang menyebabkan gangguan bagi warga yang mencoba mengisi ulang tangki bensin kendaraan mereka.