Liputan Berita 7 | Jakarta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Kemendikbudristek ) resmi menutup dan mencabut izin operasional 23 perguruan tinggi swasta (PTS) di sejumlah wilayah di Indonesia, Jum’at, 02 Juni 2023.
Puluhan kampus tersebut terbukti melakukan pelanggaran berat berupa jual beli ijazah , pembelajaran fiktif, dan penyimpangan dana beasiswa KIP Kuliah. “Perguruan tinggi tersebut terbukti melakukan pelanggaran berat dan tidak memenuhi ketentuan standar pendidikan tinggi,” kata Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Nizam di Jakarta, Kamis (1/6/2023). “Contohnya ada kampus yang melakukan jual beli ijazah, tidak ada prosesnya tetapi keluar hasilnya. Seperti itu harus kami tutup demi menjaga kualitas pendidikan tinggi,” tambahnya. Namun sangat di sayangkan, Nizam tak bersedia merinci nama-nama dari 23 kampus yang telah dicabut izin operasionalnya tersebut.
Saat ini ada lebih 9 juta mahasiswa di Indonesia yang perlu dijaga kualitas dan hasilnya, agar dapat masuk ke dalam dunia kerja dengan kompetensi, daya saing, dan produktivitas yang tinggi. Lanjut Nizam, “Setiap tahun kita melahirkan 1,7 juta sarjana dan diploma, angkatan kerja kita juga bertambah 3,5 juta, dan setengahnya itu lulusan perguruan tinggi, jadi kualitasnya harus dijaga. Kalau hanya mengandalkan sarjana dan akses ke perguruan tinggi, tetapi tidak ada kualitas dan tidak relevan maka tak ada gunanya”.
Dalam penjelasannya Nizam hanya membeberkan sejumlah lokasi perguruan tinggi yang dicabut izin operasional nya, sebagai berikut : Tangerang Selatan 1 perguruan tinggi, Surabaya 2 perguruan tinggi, Medan 2 perguruan tinggi, Taksimalaya 1 perguruan tinggi, Yogyakarta 1 perguruan tinggi, Padang 2 perguruan tinggi, Bali 1 perguruan tinggi, Palembang 1 perguruan tinggi, Jakarta 5 perguruan tinggi, Makassar 1 perguruan tinggi, Bandung 1 perguruan tinggi, Bogor 1 perguruan tinggi, Manado 2 perguruan tinggi, Bekasi 2 perguruan tinggi. (RED)
