Pada Selasa dan Rabu, tanggal 22-23 Agustus 2023 peserta melaksanakan kegiatan turun ke lapangan untuk melakukan penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat. Dari prodi Praktik Perpolisian Tata Pamong (PPTP) melakukan kegiatan edukasi penguatan Satlinmas kepada anggota Satlinmas, perangkat desa dan ketua RW terkait stigma baru yaitu bahwa Satlinmas merupakan pelayan masyarakat dalam menciptakan rasa aman, nyaman dan tentram bagi anggota Satlinmas yang dilaksanakan di desa Indragiri dan desa Alamendah.
Selanjutnya melakukan FGD dengan anggota Satlinmas , ketua RW dan perangkat desa Indragiri dan membuat blue print rancangan keputusan Kepala Desa tentang Struktur Organisasi Satlinmas Desa Indragiri sesuai Permendagri nomor 26 tahun 2020. Serta melaksanakan penanaman bibit pohon alpukat sebanyak 30 batang dan bibit pohon kaliandra sebanyak 20 batang di dusun Nyampai juga penyerahan cinderamata kepada anggota Satlinmas di desa Indragiri dan desa Alamendah sebagai penunjang pelaksanaan tugas lapangan.
Sedangkan dari prodi Studi Kependudukan dan Pencatatan Sipil (SKPS) pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi serta pendampingan pengurusan dokumen kependudukan dilaksanakan di desa Indragiri, Sementara sosialisasi pentingnya akta kelahiran dilaksanakan di desa Cipelah sedangkan sosialisasi dan pendampingan identitas kependudukan digital dilakukan di desa Alamendah.
Dan untuk prodi Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik (MKKP) kegiatan juga dilaksanakan di desa Alamendah, desa Indragiri, dan desa Cipelah. Dimana kegiatan ini menitik beratkan kepada ketahanan masyarakat dalam penanganan bencana. Penyuluhan pendampingan sosialisasi Gerakan keluarga tangguh bencana (KATANA) dilaksanakan di desa Alamendah dengan metode kegiatan berupa ceramah, diskusi dan simulasi dengan sasaran kader PKK dan Posyandu.
Materi sosialisasi KATANA ini diantaranya pengenalan risiko bencana, pengenalan rumah aman bencana, rencana siaga keluarga, peringatan dini bencana dan evakuasi mandiri yang mana dari hasil kegiatan ini diharapkan terbangun budaya sadar bencana, mengenali risiko bencana yang ada dirumah, mengenali rumah aman bencana, Menyusun rencana siaga keluarga dan mengenali peringatan dini dan system pendukungnya serta menguji coba perencanaan evakuasi secara mandiri.
Sementara kegiatan pemasangan jalur evakuasi bencana dilakukan di desa Indragiri dengan metode learning by doing pemasangan alat sederhana jalur evakuasi menggunakan metode partisipatif bersama masyarakat dan pemerintah setempat. Terakhir kegiatan ketahanan masyarakat dalam penanganan bencana melalui edukasi penanganan bencana dilaksanakan di desa Cipelah.