Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
advertorialHukum dan Kriminal

Di Penghujung Tahun 2023 Empat Tim Mahasiswa Indonesia Siap Berjuang di Ajang World Universities Debating Championship 2024 di Vietnam

247
×

Di Penghujung Tahun 2023 Empat Tim Mahasiswa Indonesia Siap Berjuang di Ajang World Universities Debating Championship 2024 di Vietnam

Sebarkan artikel ini

Tangerang | Liputan Berita 7 – Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, mengatakan bahwa empat tim mahasiswa siap berkompetisi dan meraih prestasi terbaik di ajang WUDC. “Di ajang WUDC para debaters akan berkompetisi dengan debaters dari berbagai negara. Mereka akan menyampaikan komunikasi secara critical thinking, communication skill, dan memberikan pemahaman. Pembinaan ini akan menjadi modal mereka dalam meraih prestasi terbaik,” jelasnya saat pelepasan delegasi Indonesia pada ajang World Universities Debating Championship, di Tangerang.

Adapun Tim mahasiswa Indonesia yang dikirimkan yaitu, Anak Agung Gde Satwika Ananta dan Ryan Kusnadi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Ricofelix Wijaya dan William dari Sekolah Tinggi Bahasa Asing Persahabatan Internasional Asia (STBA-PIA) Persahabatan Internasional Asia, Farrel Yano Tonapa dan Joshua Amadeo Enzo Rivaldo Karouw dari Universitas Udayana, Joceline Tay dan I Kadek Dwi Arya Divananda dari Universitas Telkom.

Example 300x600
Baca Juga :  Jenderal Andika Perkasa Sosok Pemimpin Pemersatu Bangsa

Empat tim mahasiswa Indonesia siap berjuang menorehkan prestasi terbaik pada Ajang Talenta Internasional World Universities Debating Championship (WUDC) yang dilaksanakan di Ho Chi Minh City, Vietnam pada 27 Desember 2023 s.d. 5 Januari 2024. Empat tim yang mewakili Indonesia di WUDC merupakan pemenang dari ajang talenta National University Debating Championship (NUDC) yang telah mengikuti pembinaan dari Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Sebagai persiapan berkompetisi, tim mahasiswa Indonesia telah mengikuti dua kali pembinaan secara luring yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, RIset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tim tersebut dipandu oleh tim pembina yang telah berpengalaman dalam ajang WUDC. Para tim mendapatkan pemberian materi oleh pembina, latih tanding (sparring partner), dan praktik/simulasi.

Tim mahasiswa Indonesia juga akan didampingi oleh para pembina saat berkompetisi di WUDC yaitu, Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan I Nyoman Rajin Aryana dari Politeknik Negeri Bali (PNB).

Dalam keterangannya, Irene juga menyampaikan melalui Ajang Talenta Internasional tersebut para peserta didik akan mendapatkan pengalaman berharga untuk jenjang karier kedepannya. “Saya yakin pengalaman ini sangat berharga dan ini adalah salah satu keistimewaan yang diberikan oleh negara. Kalian mendapatkan kepercayaan untuk bisa membawa nama Indonesia dan universitas. Semangat dan berikan yang terbaik,” tambahnya.

Salah satu pembina, Rachmat Nurcahyo dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menyampaikan keempat tim telah siap untuk berkompetisi setelah mengikuti dua tahap pembinaan. “Keempat tim telah mengikuti dua kali pembinaan. Dua pembinaan ini tidak hanya mendapatkan teori saja tetapi di dalamnya juga kita adakan sparing untuk melatih persiapan mereka,” kata Rachmat.

Anak Agung Gde Satwika Ananta dari Universitas Gadjah Mada, salah satu perwakilan Indonesia di WUDC mengatakan dirinya dan bersama tim lainnya sudah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. “Terlebih dahulu saya sudah mempersiapkan diri secara mandiri. Kemudian mengikuti pembinaan pertama di bulan Oktober dan Desember ini,” ujarnya.

Baca Juga :  Festival Bunga dan Buah karo 2024 Resmi Dibuka.

Senada dengan Anak Agung Gde Satwika Ananta, Joceline Tay dari Universitas Telkom, satu-satunya mahasiswi perwakilan Indonesia di ajang WUDC ini mengaku antusias mengikuti pembinaan yang difasilitasi Puspresnas sebagai persiapannya berkompetisi di WUDC. “Untuk persiapan kami sudah lakukan dengan baik. Kemudian, dari pembinaan yang kami dapatkan juga sangat menarik karena ada sesi sparing atau berlatih debat dengan finalis NUDC dan juga tim dari luar pembinaan. Kita juga berdiskusi tentang mosi dan topik-topik yang kemungkinan akan ada di WUDC,” kata Joceline. “Semoga kami menorehkan prestasi terbaik di ajang WUDC,” imbuhnya.

Sebagai informasi, World Universities Debating Championship (WUDC) merupakan Ajang Talenta Internasional di bidang Seni Budaya dan merupakan turnamen debat terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun. Ajang ini adalah lomba debat bersistem yang menggunakan format Debat Parlemen Inggris. WUDC pertama kali diselenggarakan di Glasgow, Skotlandia pada tahun 1981 dan telah berlangsung selama 43 tahun. REDAKSI

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *