JAKARTA -LIPUTANBERITA7.COM, LA telah dilanda protes publik selama lima hari sejak pemerintahan Trump melancarkan serangkaian penggerebekan imigrasi. Wali Kota Karen Bass pun mengumumkan jam malam sepanjang 2,5 km persegi wilayah pusat kota Los Angeles yang akan berlangsung selama beberapa hari.
Ratusan pasukan elite Amerika Serikat (AS), US Marine, tiba di Los Angeles atas perintah Presiden Donald Trump. Polisi pun sudah menangkap 197 orang dalam hari kelima protes tersebut.
Trump juga telah mengerahkan 4.000 pasukan Garda Nasional untuk meredakan protes di kota itu, meskipun Gubernur California Gavin Newsom keberatan dengan pengerahan pasukan itu dan meyebutnya ilegal, serta bermotif politik.
Sebanyak 700 Marinir berada di daerah Seal Beach, sekitar 50 km ke selatan dari Los Angeles, menunggu perintah lebih lanjut. Pengerahan pasukan elite ini pun menjadi kecaman dari banyak pihak.
Dua senator California, Adam Schiff dan Alex Padilla, mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa personel militer yang bertugas aktif hanya boleh dimobilisasi di dalam negeri selama keadaan yang paling ekstrem, dan ini bukan keadaan ekstrem.
“Para pahlawan Angkatan Darat tidak menumpahkan darah mereka hanya untuk menyaksikan negara kita dihancurkan oleh invasi dan pelanggaran hukum dunia ketiga,” kata Trump seperti dilansir dari CNA, Rabu (11/10/2025).
“Apa yang Anda saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional, yang dilakukan oleh para perusuh yang membawa bendera asing,” tutur dia.
Trump memang menjadikan masalah imigrasi sebagai isu utamanya dengan mengatakan kepada para prajurit di pangkalan Angkatan Darat di Fort Bragg, Carolina Utara bahwa Amerika telah diinvasi.
Para demonstran mengibarkan bendera Meksiko dan negara-negara lain sebagai bentuk solidaritas bagi para migran yang ditangkap dalam serangkaian penggerebekan yang semakin intensif.
