JAKARTA – LIPUTAN BERITA7 Nama John Newton dikenal di seluruh dunia bukan hanya karena lagu rohani legendarisnya “Amazing Grace”, tetapi juga karena kisah hidupnya yang dramatis—dari seorang pedagang budak yang kejam menjadi pendeta Anglikan dan tokoh anti-perbudakan yang berpengaruh dalam sejarah Inggris.
Awal Kehidupan dan Masa Kegelapan
John Newton lahir di London, Inggris, pada 24 Juli 1725. Ia adalah putra seorang kapten kapal dan seorang ibu yang saleh. Sejak kecil, Newton telah mengenal ajaran iman Kristen melalui ibunya, namun ia kehilangan sosok sang ibu saat berusia enam tahun.
Setelah dewasa, Newton memilih mengikuti jejak ayahnya menjadi pelaut. Hidupnya jauh dari nilai-nilai moral; ia dikenal keras kepala, pemabuk, dan kerap bersikap kasar terhadap sesama. Dalam pelayarannya ke Afrika Barat, Newton kemudian terlibat dalam perdagangan budak, sebuah bisnis kejam yang saat itu menjadi praktik umum di antara bangsa Eropa.
Ironisnya, dalam suatu perjalanan, Newton sendiri pernah diperlakukan sebagai budak setelah dijual oleh sesama pedagang karena pertikaian di antara mereka. Pengalaman kelam ini kelak menjadi bagian dari kesadaran moral yang mengubah arah hidupnya.
Pertobatan di Tengah Badai
Kehidupan John Newton mencapai titik balik pada 21 Maret 1748, ketika kapalnya hampir tenggelam dalam badai hebat di Samudra Atlantik. Dalam ketakutan, Newton berseru kepada Tuhan dan berjanji akan mengubah hidupnya jika diselamatkan.
Kapalnya selamat dari maut, dan sejak saat itu Newton memandang peristiwa tersebut sebagai tanda belas kasihan Allah. Ia mulai meninggalkan gaya hidup lamanya, belajar Alkitab, dan perlahan-lahan memperdalam imannya.
Beberapa tahun kemudian, ia benar-benar meninggalkan dunia perdagangan budak dan mengabdikan diri untuk melayani Tuhan.
Menjadi Pendeta dan Penulis Lagu Rohani
Pada tahun 1764, John Newton ditahbiskan menjadi pendeta Gereja Anglikan di Olney, Inggris. Pelayanannya dikenal penuh kasih dan kerendahan hati. Di tengah masa pelayanannya, Newton menulis puluhan lagu pujian dan khotbah yang menyentuh hati banyak orang.
Di antara karya-karyanya, satu lagu kemudian menjadi abadi dan mendunia:
“Amazing Grace, how sweet the sound, that saved a wretch like me…”
(Kasih karunia yang menakjubkan, betapa indah bunyinya, yang menyelamatkan orang hina seperti aku.)
Lagu “Amazing Grace” menggambarkan perjalanan spiritual Newton dari kehidupan gelap menuju terang kasih karunia Allah. Lagu ini kemudian menjadi simbol pertobatan, pengampunan, dan harapan, tidak hanya bagi umat Kristen, tetapi juga bagi banyak orang di seluruh dunia.
Perjuangan Melawan Perbudakan
Pertobatan Newton tidak berhenti pada kehidupan pribadi. Ia menyadari bahwa dosa masa lalunya sebagai pedagang budak harus ditebus dengan tindakan nyata. Pada 1788, Newton menulis buku berjudul “Thoughts Upon the Slave Trade”, yang secara terbuka mengutuk kekejaman sistem perbudakan dan menceritakan kesaksiannya sendiri tentang kekejian praktik tersebut.
Tulisan itu menjadi bahan penting bagi William Wilberforce, anggota parlemen Inggris yang berjuang keras untuk menghapuskan perbudakan. Newton menjadi mentor rohani dan penasihat bagi Wilberforce, memberikan dukungan moral dan spiritual dalam perjuangannya.
Pada akhirnya, kerja keras mereka membuahkan hasil ketika Parlemen Inggris mengesahkan penghapusan perdagangan budak pada tahun 1807 — tahun yang sama ketika John Newton meninggal dunia pada 21 Desember 1807.
Warisan Abadi
Lebih dari dua abad setelah kematiannya, nama John Newton tetap dikenang sebagai simbol pertobatan dan kasih karunia Tuhan yang mengubahkan hidup manusia. Lagu “Amazing Grace” telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dinyanyikan di gereja, upacara kenegaraan, bahkan dalam peringatan tragedi kemanusiaan di seluruh dunia.
Kisah hidup Newton menjadi pengingat bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni, dan tidak ada masa lalu yang terlalu kelam untuk ditebus oleh kasih karunia Allah.
John Newton meninggalkan warisan yang melampaui zamannya. Dari seorang pedagang budak yang penuh dosa menjadi pendeta dan penulis lagu yang menggugah hati jutaan orang, kisahnya adalah bukti nyata bahwa kasih karunia Tuhan mampu mengubah yang terburuk menjadi yang terindah.
Melalui Amazing Grace, John Newton mengajarkan kepada dunia bahwa pengampunan sejati datang dari Tuhan dan bahwa siapa pun bisa berubah ketika tersentuh oleh kasih karunia-Nya. (Tim Red)