JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM, Perayaan Iduladha tahun ini menjadi yang keempat bagi warga Gaza sejak dimulainya operasi militer Israel, yang disebut-sebut sebagai upaya genosida dan telah merenggut hampir 54.700 jiwa.
Pada hari pertama Iduladha, Jumat (6/6/2025) lalu, serangan udara dan penembakan Israel di berbagai wilayah Gaza juga menyebabkan 33 warga Palestina kehilangan nyawa.
Selain menimbulkan banyak korban jiwa, agresi militer Israel juga menyebabkan krisis kelaparan dan membuat Jalur Gaza nyaris tak lagi layak untuk dihuni.
Sedikitnya 17 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (7/6/2025) dini hari waktu setempat, bertepatan dengan hari kedua perayaan Iduladha, imbas serangan udara dan tembakan militer Israel di wilayah selatan Jalur Gaza, terutama di daerah Khan Younis dan Rafah.
Menurut keterangan dari sejumlah sumber Palestina, sebanyak 12 orang, termasuk empat anggota dari satu keluarga yang meninggal dunia dan lebih dari 40 orang lainnya mengalami luka-luka setelah pasukan Israel menyerang tenda-tenda pengungsi yang berada di wilayah barat Khan Younis.
Di lokasi terpisah, lima warga Palestina lainnya dilaporkan tewas setelah ditembak pasukan Israel di sekitar pusat distribusi bantuan yang terletak di sebelah barat Rafah. Sejumlah korban lain juga dilaporkan mengalami cedera dalam insiden tersebut..
Data yang dihimpun oleh kantor berita Anadolu dari berbagai sumber lokal menunjukkan bahwa sejak 27 Mei 2025, total korban tewas akibat tembakan tentara Israel saat warga berusaha mengakses bantuan kemanusiaan telah mencapai 115 orang.
Sementara itu, lebih dari 580 warga Gaza tercatat mengalami luka-luka dalam upaya mereka memperoleh bantuan kemanusiaan. Hingga kini, sembilan orang masih dinyatakan hilang.