Kematian Paulus sudah dekat (2 Tim. 4:6)
Paulus berbicara mengenai waktu kematiannya yang sudah dekat. Dia mengungkapkannya dalam kiasan dalam dua cara. Pertama berbunyi: Karena aku sudah dicurahkan dan kedua berbunyi: Saat yang baik untuk keberangkatanku sudah tiba. Kedua kiasan ini mempunyai arti yang sama yaitu tentang kematian Paulus, namun masing-masing memberikan kesan yang berbeda. Frasa sudah mulai dalam ayat ini berarti bahwa kematian Paulus tidak lama lagi. Menurut bahasa Yunaninya, kata itu dapat diterjemahkan menjadi: waktunya sudah tiba. Namun ungkapan tersebut tidak berarti bahwa Paulus mati pada saat menulis surat itu juga sehingga dapat juga diartikan dengan sudah hampir tiba waktunya atau tidak lama lagi.
Mengenai diriku, darahku sudah mulai dicurahkan. Ini adalah cara Paulus mengungkapkan kematiannya. Kata Yunani yang diterjemahkan sebagai dicurahkan merupakan istilah yang umum dipakai untuk perbuatan mencurahkan anggur di tempat ibadah (mezbah) sebagai persembahan kepada Tuhan (bdk. Bil. 28:7). Jadi, di sini Paulus membandingkan kematiannya dengan anggur yang dicurahkan sebagai persembahan, yaitu kematian yang tidak sia-sia tetapi untuk kemuliaan Allah. Mungkin janggal untuk mengatakan: diriku dicurahkan atau hidupku dicurahkan. Oleh karena itu, dapat diterjemahan: Sudah tiba saatnya aku mati sebagai suatu kurban kepada Allah, sama seperti anggur yang dicurahkan sebagai persembahan bagi Allah. Frasa darah Paulus yang dicurahkan, sebagai persembahan kepada Tuhan, kata darah tersebut dalam bahasa aslinya tidak ditemukan. Oleh karena itu kata darah sesungguhnya tidak perlu dipakai dalam teks ayat ini.
Cara yang kedua yang digunakan Paulus untuk mengungkapkan kematian adalah: Saat untuk keberangkatanku sudah tiba. Kalimat ini dalam Alkitab Terjemahan Baru: saat kematianku sudah dekat. Artinya, sebentar lagi saya akan meninggalkan dunia ini. Frasa kematian diterjemahkan dari kata yang secara harfiah menyatakan arti keberangkatan atau kepergian. Hatton mengatakan, kiasan ini berasal dari lingkungan pelayaran dan berkaitan dengan pelepasan perahu dari tambatannya (Howard A. Hatton 2004, 249). Namun, maksudnya adalah kematian yang memberikan kemuliaan bagi Allah dan kematian tersebut adalah suatu sukacita. Saat kematian Paulus itu sudah dekat dan tidak lama lagi. Frasa sudah dekat diterjemahkan dari kata yang jelas, kata tersebut mengungkapkan dan menegaskan bahwa hal itu akan segera terjadi.
Perjuangan dalam pekabaran Injil sudah selesai (2 Tim. 4:7)
Rasul Paulus masih memakai kiasan untuk menggambarkan perjuangannya dalam mengabarkan Injil dan sudah selesai dengan baik. Terdapat tiga kiasan yang sejajar, antara lain: pertama, Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik. Frasa pertandingan menggambarkan perjuangan keras Rasul Paulus dalam mengabarkan Injil. Dalam bahasa Yunaninya tidak dikatakan: aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, tetapi aku telah mengikuti perlombaan yang mulia dan telah mengikuti perlombaan dengan sebaik-baiknya. Daniel mengatakan bahwa teks tersebut memiliki arti: Aku telah bekerja keras bagaikan seorang atlit yang ikut dalam sebuah pertandingan yang mulia atau Aku telah bekerja keras memberitakan Kabar Baik, yaitu suatu pekerjaan yang mulia (Howard A. Hatton 2004, 246).
Rasul Paulus mengatakan: aku telah mencapai garis akhir, ungkapan ini mencerminkan istilah dari lingkungan olah raga. Paulus membandingkan akhir hidupnya dengan seorang pelari yang mencapai garis akhir dalam pertandingan. Namun dalam konteks ini, hal yang diutamakan bukanlah soal memenangkan pertandingan tetapi menyelesaikan pertandingan secara tuntas. Ungkapan, telah mencapai garis akhir di sini adalah sebagai kiasan untuk menggambarkan bahwa Paulus telah menyelesaikan tugasnya dengan tuntas. Paulus menyatakan bahwa dirinya telah memelihata iman sampai tuntas dan berkata: aku telah memelihara iman. Frasa iman dapat diartikan sebagai ajaran. Menegaskan bahwa dia telah memelihara ajaran Kristen dan menjaganya dari perusakan. Pada sisi lain, iman juga dapat diartikan sebagai kepercayaan, yaitu sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang. Menekankan bahwa Paulus sebagai pelayan telah setia melakukan pelayanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya.