Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
HeadlineOpini

Urgensi Etika Pelayanan dan Komitmen Hamba Tuhan di Era Digital Menurut 2 Timotius 4:1-8

1219
×

Urgensi Etika Pelayanan dan Komitmen Hamba Tuhan di Era Digital Menurut 2 Timotius 4:1-8

Sebarkan artikel ini

oleh Adolf Bastian Butarbutar Sekolah Tinggi Teologi Katharos Indonesia [email protected]

Kondisi buram zaman ini sedang diperhadapkan kepada hamba Tuhan. Hamba Tuhan harus memiliki etika dan komitmen yang mantap, sebab berkaitan dengan interpersonal skill dan intrapersonal skills (Sapriadi 2022). Karena itu, mereka harus mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapinya. Sehingga mampu melayani, mengajar dan memberitakan Injil di tengah derasnya gempuran arus globalisasi. Sebab, baik atau tidak baik waktunya, pemberitaan Injil tidak boleh berhenti. Firman Tuhan: Beritakkanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran (2 Tim. 4:2). Hamba Tuhan harus siap sedia (to stand by) dan sifatnya mendesak (be urgent), harus mampu serta berani beradaptasi dengan perubahan. Jika tidak, maka dengan sendirinya pasti tersisih dan tergilas oleh kemajuan, perkembangan dan perubahan yang terjadi. Oleh karena itu, hamba Tuhan wajib secara kontinyu meng-upgrade kecakapan interpersonal dengan baik.

Sebagai abdi Allah, maka dalam pengabdiannya, hamba Tuhan membutuhkan kecerdasan, hikmat, kuasa, kecerdikan dan ketulusan serta suka menghamba. Sebab melayani adalah menghamba dan mengabdikan diri pada Tuhan. Hamba Tuhan adalah duta Kristus di tengah-tengah “serigala”, yaitu peradaban dunia yang sarat dengan kekerasan. Abdi Tuhan perlu memiliki banyak informasi, pengetahuan dan keahlian dalam pelayanan sebab merupakan tuntutan zaman. Firman Tuhan menasihatkan: Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau (1 Tim. 4:16). Perlu memahami dengan baik dan benar keseluruhan ajaran kekristenan berdasarkan Alkitab. Pelayanan membutuhkan pengabdian, keuletan, ketekunan dan kesabaran serta kerendahan hati.

Example 300x600

Pengabdian pelayanan harus dilakukan dengan tulus dan cerdik, yaitu: memiliki sikap tanggap terhadap segala situasi yang terjadi dalam pelayanan. Bersikap rajin, rela berkorban dan menyerahkan diri sepenuhnya bagi tugas pelayanan. Kehadirannya dalam pelayanan adalah membawa syalom (damai sejahtera) Allah. Maka, hamba Tuhan harus terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan baik, termasuk dalam hal emosi, fisik, pikiran, pengetahuan dan keahlian serta keterampilan melayani. Tuhan menasihatkan: Perhatikanlah semuanya itu. Hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang (1 Tim. 4:15). Alasannya, sebab Hamba Tuhan hadir adalah melayani dan bukan dilayani, maka jangan menjadi beban dalam pelayanan tetapi hadir untuk membantu mengangkat beban umat Tuhan.

Baca Juga :  5 Eks Pejabat Krakatau Steel Jadi Tersangka dan Ditahan Terkait Korupsi Blast Furnace, Salah Satunya Fazwar Bujang

Hamba Tuhan memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mempertahankan etika dan komitmen serta tidak ada pilihan lain sehingga dapat menjadi hamba Tuhan hamba Tuhan yang berhasil. Soft skills hamba Tuhan selalu disesuaikan dengan setiap kondisi, sebab pada dasarnya seslalu berubah dari setiap konteks dan bergantung kepada cara pandang setiap orang (Schulz 2013). Mereka harus memiliki keterampilan kepribadian dalam menghadapi setiap situasi sengga dapat tetap produktif dan eksis dalam pelayanan. Hamba Tuhan harus produktif, yaitu mampu memberi buah. Jannes Eduard Sirait mengatakan: Produktivitas tercermin dan terlihat dari keseluruhan hasil (output dan outcome) yang mampu diberikan (Sirait 2022). Asumsi dasar produktif bahwa produktivitas dalam kondisi maksimum dapat menguatkan prestasi pelayanan secara maksimum pula.

Pada dasarnya terdapat sejumlah hal yang memiliki korelasi dengan etika pelayanan dan komitmen hamba Tuhan pada era digital di tengah-tengah perubahan zaman. Semakin tinggi hasrat dan upaya menjadi produktif, semakin besar keberhasilan yang diperoleh. Hamba Tuhan harus menjaga etika penggunaan teknologi dan tetap berkomitmen melakukan firman Tuhan. Pelayanan sifatnya dinamis dan bentuknya terus berkembang dan mengalami perubahan. Konteks, situasi atau kondisi, waktu dan tempat sangat mempengaruhinya, maka apabila situasi berubah, maka hamba Tuhan harus dapat dan mampu mengubah sikap serta tindakannya dalam menunaikan tugas pelayanan. Hamba Tuhan harus memiliki etika dan komitmen yang baik sehingga membuatnya mampu beradaptasi dengan kemajuan dan situasi yang ada.

Berdasarkan pengamatan dan penelusuran penulis mengenai penelitian tentang etika pelayanan dan komitmen hamba Tuhan pada era digital berdasarkan 2 Timotius 4:1-8, belum ada. Oleh karena itu, penelitian ini tergolong baru dan analisis terhadap teks yang dilakukan sangat cermat, yaitu dengan menggali makna dari kata asli. Kemudian diramu untuk konteks kekinian dan dapat diimplementasikan guna pengembangan interpersonal dalam etika pelayanan dan komitmen hamba Tuhan. Pelayanan harus dilakukan secara bertanggung jawab berdasarkan karunia dan sifatnya sangat serius. Era digital adalah era pelayanan berbasis teknologi, sebuah era yang mudah mengakses informasi. Hamba Tuhan harus berhati-hati, penuh hikmat dan bijak dalam menggunakan teknologi informasi.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *