Perubahan zaman benar-benar mempengaruhi seluruh bagian cakupan perkembangan kecakapan, sosial, emosi, kerohanian dan intelektual (Subarkah 2019). Segala sesuatu makin mudah dijangkau, kecanggihan teknologi memberi kemudahan untuk menyelesaikan berbagai macam pekerjaan tetapi di sisi lain mendatangkan berbagai kesulitan dan dampak buruk (Joseph and Boiliu 2021). Sesuatu yang lumrah saja, sebab hal tersebut merupakan konsekuensi dari sebuah perubahan. Namun, kondisi ini menegaskan bahwa hamba Tuhan sedang diperhadapkan pada dua sisi dampak kemajuan zaman, yaitu: sisi baik dan sisi buruk. Maka, hamba Tuhan perlu memperhatikan fungsi dan perannya secara holistik (Sirait 2016). Era pemberi peluang sekaligus katalisator ancaman, namun semuanya berpulang kepada kemampuan hamba Tuhan untuk menafsirkan dan mengelolanya.
Peradaban dunia diwarnai dengan bangkitnya budaya digitalisasi dan keberadaannya pun tidak mungkin terhentikan. Perkembangan dan penggunaan teknologi digital juga diikuti oleh perubahan budaya manusia. Mempengaruhi seluruh tatanan hidup, termasuk etika, moral dan cara pandang hamba Tuhan dalam pelayanan. Perubahan-perubahan tersebut secara otomatis menuntut hamba Tuhan memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Maka, hamba Tuhan perlu meningkatkan kemampuan dan keterampilan supaya tetap adaftip serta produktif dalam pelayanan. Nasib dan Andrianus mengatakan: Mereka harus dapat mengkontekstualisasikan firman Tuhan dalam perkembangan zaman (Lumban Gaol and Nababan 2019). Perlu menjaga etik dan komitmen, sebab berdampak pengaruh yang signifikan terhadap kondisi stamina iman hamba Tuhan, model pelayanan dan gaya hidupnya. Perubahan tersebut juga menghadirkan dapak sosial yang tinggi dan beragam bagi kehidupan masyarakat. Baik dalam hal komunikasi, tatanan hidup, pekerjaan, sumber mata pencaharian hidup dan tingkat (strata) kehidupan dalam masyarakat.
Dunia sedang mengalami perubahan dalam teknologi informasi, dikenal dengan era digital. Era yang timbul karena adanya disrupsi pada tatanan kehidupan secara luas dan memberi wajah dunia dengan dinamika baru. Perubahan era tersebut secara pesat terjadi dalam dunia industry hingga masuk pada 5.0. Era digital menjadi peluang bagi hamba Tuhan tetapi juga dapat menjadi suatu ancaman, khususnya dalam etika dan komitmen dalam pelayanan. Kemajuan teknologi ilmu dan komunikasi menimbulkan disrupsi atau perubahan dalam kehidupan manusia secara menyeluruh dalam setiap waktu (Fatmawati and Sholikin 2019). Pada era 4.0, dunia industri telah mengubah wajah dunia industry (Salsabila, Putri, and Handican 2023) dari sebelumnya, yaitu era 1.0 hingga 3.0. Industri konvensional membutuhkan banyak tenaga manusia. Tetapi sesudah itu, tenaga manusia digantikan oleh teknologi modern.
Era digital membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Era digitalisasi dipastikan akan berkembangan terus dan tidak dapat menghindar dari digitalisasi tersebut (Radinal 2021). Membutuhkan hamba Tuhan yang berkualitas dan dapat menguasai diri dengan etika dan komitmen tinggi serta mampu memanfaatkan kemajuan teknologi digital dalam pelayanan. Hamba Tuhan harus mampu bertahan dalam pengaruh negatif kemajuan zaman yang membuat budaya lama tergerus, kondisi norma, moral, mengoncang keyakinan dan nilai mengalami perubahan (Maulana 2022). Pada era digital, terdapat perubahan paradigma dalam berkomunikasi, di mana interaksi tidak lagi bersifat satu arah, tetapi menjadi lebih interaktif dan terfasilitasi oleh teknologi. Akses terhadap informasi juga semakin mudah dan cepat melalui internet dan media sosial. Pada konteks ini, etika hamba Tuhan dan komitmen pelayanan menjadi sangat penting sebagai upaya untuk memandu bagaimana informasi disampaikan, diterima, dan direspons dengan bijaksana serta tanggung jawab.
Para era informasi yang serba digital, hamba Tuhan perlu menjaga integritas diri dalam lingkup etika dan komitmen pelayanan sebagai bagian dari tanggung jawab moral. Perkembangan teknologi informasi turut mengubah pola masyarakat dalam berinteraksi dan mengubah cara pandang manusia terhadap sesuatu. Pemahaman mendalam tentang etika hamba Tuhan dan komitmen pelayanan di era digital menjadi subjek penelitian yang urgen, relevan dan menarik. Penelitian ini memusatkan perhatian pada integrasi nilai-nilai moral dan etika hamba Tuhan serta komitmen pelayanan yang perlu dimiliki dalam teknologi modern, yang di kenal dengan digitalisasi serta mengkaji tantangan moral (etika dan norma) yang dihadapi hamba Tuhan. Menekankan pentingnya hamba Tuhan menjaga etika hidup dan komitmen pelayanan secara bijaksana dan bertanggung jawab.