Memberikan panduan tentang penggunaan teknologi digital secara bijaksana
Hamba Tuhan memiliki tanggung jawab untuk memberikan arahan yang jelas dan mendalam berdasarkan ajaran kekristenan tentang penggunaan teknologi secara bijaksana. Melalui pemberian nasihat berlandaskan prinsip-prinsip moral dan etika, dapat membantu umat memahami bagaimana menggunakan teknologi sesuai dengan nilai-nilai kristiani. Pemberian arahan moral tentang etika penggunaan teknologi merupakan bagian penting dari tugas pastoral. Hal ini memperkuat hubungan antara kekristenan dan kehidupan sehari-hari. Membantu umat menerapkan nilai-nilai kekristenan dalam penggunaan teknologi. Arahan moral merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan spiritual dan potensi secara spiritual, moral, dan sosial. Memperkuat integritas dan moralitas serta komitmen dengan memberikan contoh dan arahan yang tepat. Arahan moral tentang etika digital membentuk generasi yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap dampak sosial dari teknologi.
KESIMPULAN
Kesimpulan dalam penelitian, yaitu: penting bagi hamba Tuhan untuk merenungkan kembali panggilan mereka dalam menjaga iman dan bertindak dengan integritas di semua aspek kehidupan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Panggilan ini menekankan pentingnya mempertahankan etika dan kesetiaan pada nilai-nilai moral kristiani dan spiritual berdasarkan ajaran firman Tuhan. Hamba Tuhan harus menjaga etika dan komitmen dalam pelayanan, terutama ketika menghadapi tantangan dan godaan di era digital. Selain itu, penting untuk menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai moral dan etika kekristenan di tengah dinamika kompleks dunia digital. Menghadapi perubahan ini, para pelayan Tuhan diimbau untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral, menunjukkan kesadaran dan keberanian untuk konsisten pada kebenaran dan integritas dalam setiap situasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan masyarakat digital yang lebih etis dan bermoral. Ditekankan perlunya komitmen teguh dari para pelayan Tuhan untuk mengutamakan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap interaksi, sehingga terjadi perubahan positif pada perilaku dan budaya digital secara keseluruhan. Guna mencapai maksud tersebut, diperlukan kerjasama dan komitmen dari seluruh komunitas hamba Tuhan untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan bermartabat. Penulis merekomendasikan penelitian lanjutan mengenai topik ini dari perspektif yang berbeda.
KEPUSTAKAAN
Baxter, J. Sidlow. 2008. Menggali Isi Alkitab 4 Roma-Wahyu. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Duyverman, M.E. 2011. Pembimbing Ke Dalam Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Fatmawati, Nur, and Ahmad Sholikin. 2019. “Literasi Digital, Mendidik Anak Di Era Digital Bagi Orang Tua Milenial.” Madani: Jurnal Politik Dan Sosial Kemasyarakatan 11 (2): 119–38.
Howard A. Hatton, Daniel C. Arichea dan. 2004. Surat-Surat Paulus Kepada Timotius Dan Kepada Titus. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.
Jamal, Ahmad. 2018. Desain Penelitian Analisis Isi (Conten Analysis). Jakarta: UIN Syarif Hidayatulah.
Joseph, Priscillia Diane Joy, and Fredik Melkias Boiliu. 2021. “Peran Hamba Tuhanan Agama Kristen Dalam Penggunaan Teknologi Pada Anak.” Edukatif : Jurnal Ilmu Hamba Tuhanan 3 (4): 2037–45.
Lumban Gaol, Nasib Tua, and Andrianus Nababan. 2019. “Kepemimpinan Guru Hamba Tuhanan Agama Kristen.” Kelola: Jurnal Manajemen Hamba Tuhanan 6 (1): 89–96.
Marxen, Willi. 2003. Pengantar Perjanjian Baru Pendekatan Kristis Terhadap Masalah-Masalahnya. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Maulana, A. 2022. “Pancasila Sebagai Budaya Bangsa Dalam Hamba Tuhanan Nasional,” 1–6. https://thesiscommons.org/hcfvb/%0Ahttps://thesiscommons.org/hcfvb/download?format=pdf.
Muhidin, Maman Abdurrahman dan Sambas Ali. 2011. Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Raco, J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.
Radinal, Willy. 2021. “Pengembangan Kompetensi Tenaga Hamba Tuhan DI Era Disrupsi.” Jurnal An-Nur 1 (1): 9–22.
Salsabila, Annisa Diana, Amanda Putri, and Rhomiy Handican. 2023. “Kompetensi Dosen Era Disrupsi Bagaimana Persepsi Mahasiswa ? Industri” 3: 107–24.
Sapriadi. 2022. “Soft Skill Bagi Pengajar Hamba Tuhanan Agama Islam ( PAI ): Sebuah Studi Pustaka Sapriadi Dengan Orang Lain ( Interpersonal Skills ) Dan Keterampilan Dalam Mengatur Dirinya Sendiri” 11 (2): 113–22.
Schulz, Bernd. 2013. “The Importance of Soft Skills: Education beyond Academic Knowledge.” University of Portland, USA 2 (March): 146–55.
Sirait, Jannes Eduard. 2016. “Hamba Tuhan Kristen Profesional, Inspiratif Dan Menarik.” REGULA FIDEI: Jurnal Hamba Tuhanan Agama Kristen 1 (1): 33–62.
———. 2022. “Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Agama Kristen Di Indonesia.” SIKIP: Jurnal Hamba Tuhanan Agama Kristen 3 (1): 43–58. https://doi.org/10.52220/sikip.v3i1.74.
Stott, John. 2019. Isu-Isu Global Menantang Kepemimpinan Kritiani,. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.
Subarkah, Milana Abdillah. 2019. “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak.” Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran Dan Pencerahan 15 (1): 125–39.
Sutanto, Hasan. 2020. Hermeneutik: Prinsip Dan Metode Penafsiran Alkitab. Malang: SAAT Malang.
Tenney, Merrill C. 2000. Survey Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas.
Tyndale, Zondervan dan. 1991. Life Application Bible. illionis: Zondervan Publishing House.
Wahyuni, Ida Windi, Ary Antony Putra, Dian Tri Utami, Resi Oktadila, Rahmi Fitriah, and Nurfitriah Nurfitriah. 2022. “Peningkatan Soft Skill Guru Hamba Tuhanan Anak Usia Dini.” Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat 4 (2): 364.