Dari sisi teknologi, Saki menjelaskan, Telkomsel memahami sistem komunikasi satelit, seperti yang digunakan Starlink, berbeda dengan teknologi fiber optic maupun seluler.
Ia mengatakan, internet berbasis satelit sangat optimal menjangkau wilayah pelosok yang secara geografis sulit dijangkau infrastruktur telekomunikasi kabel fiber optik.
Ini termasuk pengguna di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) atau perusahaan maupun perorangan (kelompok nelayan) yang beroperasi di tengah laut.
“Namun hingga saat ini, Telkomsel masih terus melakukan upaya pemerataan dan peningkatan kualitas konektivitas broadband agar masyarakat luas dapat menikmati pengalaman layanan telekomunikasi digital yang merata dan setara hingga ke pelosok negeri dan daerah-daerah yang sulit dijangkau,” tutur Saki.