Sesmenko Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso memaparkan Sherpa Track juga berperan vital mengadakan berbagai kegiatan lainnya. Mulai dari culture and creative economy, Research and Innovation Ministers’ Meeting, Side Event, dan Joint Ministerial Meeting yang merupakan bentuk kerja sama antar Kementerian dan Lembaga.
“Selain unsur Pemerintah, Indonesia juga secara aktif melibatkan kelompok non-pemerintah yang tergabung dalam G20 Engagement Groups. Tujuannya antara lain untuk memastikan bahwa proses pembahasan mengenai upaya pemulihan ekonomi bersifat inklusif dengan memperhatikan masukan dari kelompok di luar Pemerintah selaku stakeholders dan pelaku utama pertumbuhan ekonomi,” jelas Susiwijono.
Sebagaimana diketahui, di puncak Presidensi G20 Indonesia akan diselenggarakan KTT G20 di Bali pada 15-16 November mendatang. Forum G20 merupakan ‘The Only Global Premier Economic Forum’ yang menjadi representasi perekonomian dunia karena negara-negara yang tergabung di dalamnya menguasai 85% dari PDB dunia.
Diselenggarakan pada masa pandemi COVID-19, Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 menjadi periode paling krusial dalam proses pemulihan ekonomi global. Untuk itu, kolaborasi global melalui Forum G20 diharap mampu menghasilkan langkah-langkah nyata dan terobosan besar untuk mengatasi krisis pangan, energi, dan keuangan global yang terjadi saat ini. Serta mempercepat pemulihan bersama dan pulih menjadi lebih kuat.(red).
Sumber : detik.com