Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
HeadlineTeknologi

Libatkan 345 Anggota TNI yang Dikirim ke Papua Uji Klinis Calon Vaksin Malaria di Indonesia

984
×

Libatkan 345 Anggota TNI yang Dikirim ke Papua Uji Klinis Calon Vaksin Malaria di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Tim peneliti kemudian memantau dan menangani kasus-kasus malaria selama masa penugasan di Papua tersebut. Pengawasan berlanjut selama enam bulan setelah mereka kembali ke Bangkinang dan masih menangani beberapa kasus malaria selama periode ini.

Ada dua calon vaksin dalam uji klinis. Keduanya terbuat dari parasit malaria hidup, khususnya jenis Afrika Barat, yang dilemahkan dengan cara berbeda. Yang pertama, parasit dilemahkan menggunakan radiasi, sedangkan calon vaksin kedua berisi parasit yang di dilemahkan dengan obat chloroquine yang diberikan secara oral kepada partisipan studi.

Example 300x600

Hasil uji menunjukkan bahwa calon vaksin malaria yang pertama aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh, sama seperti plasebo. Calon vaksin yang kedua juga disebutkan terbukti aman dengan efek samping ringan. “Kedua vaksin memberikan perlindungan terhadap malaria yang disebabkan parasit Plasmodium falciparum yang ditemukan di Papua, meskipun vaksinnya terbuat dari jenis malaria yang berbeda,” bunyi keterangan Erni.

Baca Juga :  BBLKM Surabaya Jadi Rujukan Nasional Wilayah Timur, Menkes: Fasilitas Lengkap !

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam, berharap uji klinis bisa berlanjut sehingga keberadaan vaksin nantinya benar-benar bermanfaat dalam upaya memberantas malaria di Indonesia dan dunia. “FKUI terus mendukung berbagai uji klinik The Oxford University Clinical Research Unit (OUCRU) melanjutkan kerja sama yang telah berlangsung sejak 13 tahun yang lalu,” kata Ari.

Direktur OUCRU Indonesia, J. Kevin Baird, menerangkan mengutamakan menjalin kerja sama dengan mitra lokal untuk menemukan solusi efektif bagi penyakit menular yang dapat diterapkan di seluruh dunia. “Keberhasilan uji coba ini membuktikan kekuatan kemitraan tersebut dan merupakan langkah penting menuju eliminasi malaria,” ujar Baird.

Adapun Kepala Medis Sanaria, Thomas L. Richie, menyoroti lintas jenis calon vaksin yang diuji klinis yang, menurut dia, sangat penting untuk eliminasi malaria global. “Karena ada banyak spesies malaria di dunia,” kata dia menjelaskan.

Hasil yang lebih rinci dan luas dari penelitian yang didanai oleh Congressionally Directed Medical Research Program, Amerika Serikat, ini akan dipublikasikan pada akhir tahun setelah melalui peer-review atau ulasan oleh para ahli lain. (red).

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *