Dalam menghadirkan siswa-siswi yang mahir dalam bermain musik klasik, SMKN 2 Kasihan menerapkan pembelajaran berbasis individu (individualized learning) yang diintegrasikan dengan kurikulum khusus dari sekolah musik di London.
“Setiap angkatan memiliki keunikan dan masing-masing anak memiliki keistimewaan, dan SMKN 2 Kasihan mampu membuat mereka lebih istimewa serta membimbing mereka untuk menemukan jati dirinya,” ujar Dirjen Kiki.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMKN 2 Kasihan, Turino, menyampaikan bahwa di usia ke 72 tahun ini, SMKN 2 Kasihan berharap dapat menjadi bagian dari pemajuan industri musik nasional bahkan dunia.
“Kami berusaha untuk bertahan dengan idealisme musik klasik yang menjadi dasar gaya musik lainnya. Kami semua diajak untuk mengingat kembali hakikat musik sebagai bahasa yang universal dan menjadi salah satu dari penanda peradaban suatu bangsa,” tutur Turino.
Turino menambahkan, sebagai hasil belajar dari para siswa, SMKN 2 Kasihan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa dengan kecakapan bermusik yang dimiliki, SMK dapat diandalkan untuk melahirkan pemusik-pemusik harapan masa depan.