JAKARTA – LIPUTAN BERITA7. Pembakaran di lahan luas dan terbuka akan sangat menyumbang emisi karbon sebab pengendalian debu yang tidak bisa dilakukan. Ditambah dengan kondisi kemarau saat ini yang membuat polusi udara terjebak di wilayah Jabodetabek.
Terakhir adalah pembakaran terbuka yang dilakukan oleh masyarakat, serta kegiatan konstruksi.
Dilansir dari CNN Indonesia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) membongkar tiga sumber penyebab emisi karbon terbesar di Jabodetabek.
Direktur Jenderal Penegakan Hukum KLHK, Rasio Ridho Sani mengatakan berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan KLHK, sumber pencemaran terbesar pertama di Jabodetabek adalah dari kendaraan bermotor, baik emisi kendaraan pribadi, kendaraan niaga, motor maupun juga kendaraan roda empat.
“Faktor pertama adalah tentu emisi kendaraan bermotor,” kata Rasio dalam konferensi pers yang digelar di Kantor KLHK, Jakarta, Kamis (20/6).
“Yang kedua adalah dari kegiatan-kegiatan industri yang berpotensi juga menghasilkan emisi yang menurunkan kualitas udara di Jabodetabek,” lanjutnya.
Menurut KLHK kegiatan-kegiatan usaha atau industri, termasuk di dalamnya ada pembangkit-pembangkit listrik tenaga uap, pabrik semen, peleburan logam.