JAKARTA – LIPUTAN BERITA7 Sekolah Tinggi Teologi (STT) Katharos Indonesia melakukan kunjungan resmi ke Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen Kementerian Agama Republik Indonesia, Selasa (22/7/2025).
Pertemuan berlangsung di ruang lantai 11 Gedung Ditjen Bimas Kristen Kemenag RI, Jakarta, dan diterima langsung oleh Direktur Pendidikan Kristen, Dr. Suwarsono, S.PAK., MM.
Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua STT Katharos Indonesia, Dr. Adolf Bastian Butarbutar, M.Th, bersama Kaprodi Sarjana Teologi, Martinus Laia, M.Th, dan Sekretaris Yayasan Yosafat Indonesia, Paulus Simalango, SH.
Turut hadir pula Alfianus Tindige, SE, M.Si Plt. Kasubdit Pendidikan Tinggi, Candra Nugroho, S.Kom Fungsional Subdit Pendidikan Tinggi, Crismas Diki, S.Kom Fungsional Subdit Pendidikan tinggi, Artha Uli Gultom, S.Sos Pelaksana Subag Tata Usaha Direktorat Pendidikan Kristen.
Fokus Kunjungan: Bangun Kemitraan Pendidikan Teologi
Dr. Adolf menyampaikan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kemitraan strategis antara STT Katharos Indonesia dan Ditjen Bimas Kristen. Menurutnya, kerja sama ini sangat penting dalam memperkuat mutu pendidikan teologi di Indonesia.
“STT Katharos Indonesia ingin bersinergi dengan pemerintah untuk memperluas dampak pelayanan pendidikan tinggi teologi yang relevan bagi gereja dan masyarakat,” ujarnya.
Martinus Laia menambahkan bahwa STT Katharos Indonesia tengah mengembangkan kurikulum kontekstual yang menjawab kebutuhan pelayanan gereja lokal.
Paparan Kebutuhan dan Dukungan dari Ditjen Bimas Kristen
Dalam diskusi, Paulus Simalango, SH menyoroti pentingnya penguatan kelembagaan STT Katharos Indonesia di tingkat nasional, termasuk legalitas, akreditasi, dan jejaring strategis.
Pihak Ditjen Bimas Kristen merespons positif. Diki menjelaskan alur pengajuan kerja sama pendidikan secara resmi, termasuk penyusunan proposal dan lampiran dokumen pendukung.
Alfianus memaparkan bentuk dukungan pemerintah dalam peningkatan mutu akademik, termasuk penguatan SDM dan sistem pembinaan kampus.
“Pentingnya peningkatan mutu dan kualitas perguruan tinggi keagamaan kristen (PTKK) di Indonesia. PTKK harus cepat beradaptasi dengan tuntutan regulasi-regulasi terbaru terkait pengelolaan perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi keagamaan, menyesuaikan pengelolaan pendidikan dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan pelaksanaan tridharma perguruan tinggi dengan baik dan penuh tanggungjawab,” tegas Alfianus Plt. Kasubdit Pendidikan Tinggi.
Menanggapi itu, ………….