JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Langkah Iran menyerang Israel menandai babak baru dalam konflik Iran dan Israel. Serangan ke Tel Aviv tak hanya mengguncang keamanan domestik Israel, tetapi juga menyedot perhatian komunitas internasional.
Rentetan serangan rudal Iran mengguncang Tel Aviv, Israel pada Selasa (17/6/2025) pagi, menyebabkan kerusakan material dan menciptakan kepanikan di antara warga.
Polisi Israel mengonfirmasi rudal-rudal tersebut jatuh di distrik padat penduduk, serta merusak sejumlah properti dan bangunan.
Ledakan keras terdengar di Tel Aviv hingga Yerusalem. Media lokal menggambarkan situasi yang menegangkan ketika sistem pertahanan udara Israel dikerahkan untuk mencegat serangan dari Iran.
Dentuman yang memekakkan telinga itu, menurut saksi mata, membuat langit malam dipenuhi cahaya kilat dari rudal yang meledak di udara.
Militer Israel tidak tinggal diam. Mereka menyatakan telah mengidentifikasi beberapa rudal yang diluncurkan langsung dari Iran, dengan Tel Aviv sebagai salah satu target utama.
Serangan ini, menurut mereka, adalah bagian dari eskalasi terbaru dalam konflik antara Iran dan Israel.
Setelah melakukan penilaian situasi, pihak militer melalui Komando Front Dalam Negeri mengumumkan, warga kini diizinkan keluar dari tempat perlindungan di sejumlah wilayah.
Pernyataan ini memberi sinyal bahwa ancaman langsung telah sedikit mereda, meski ketegangan tetap terasa di udara.
Lembaga penyiaran publik Israel mengonfirmasi, setidaknya lima orang terluka dalam serangan ini. Mereka berada di kawasan Israel tengah ketika rudal Iran menghantam Tel Aviv.
Sebagian besar korban mengalami luka ringan akibat serpihan dan puing bangunan yang runtuh. Kerusakan material dilaporkan cukup luas, mulai dari rumah tinggal hingga toko-toko yang berada di area jatuhnya rudal.
Tim tanggap darurat langsung dikerahkan ke lokasi untuk memberikan pertolongan dan melakukan evakuasi.
Dari sisi lain konflik, kantor berita Fars milik Iran melaporkan bahwa Republik Islam itu memang telah meluncurkan gelombang baru serangan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Tindakan ini, menurut laporan tersebut, adalah bagian dari strategi balasan atas tindakan Israel sebelumnya yang dianggap provokatif.