JAKARTA, LIPUTANBERITA7.COM. Ketegangan perang antara Iran vs Israel memicu kekhawatiran global. Perang antara kedua negara ini diduga bakal memicu skala peperangan yang lebih besar dan berkepanjangan.
Baru baru ini Sekjen PBB Antonio Guterres menyatakan kekhawatiran besar atas serangan AS terhadap Iran. Dia menggambarkan serangan AS terhadap Iran sebagai eskalasi berbahaya dan memperingatkan konflik di Timur Tengah dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali.
“Saya sangat khawatir dengan penggunaan kekuatan oleh Amerika Serikat terhadap Iran hari ini. Ini adalah eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah berada di ujung tanduk dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” kata Guterres dalam sebuah unggahan media sosial.
Konflik antara Iran dan Israel kini memasuki babak baru yang lebih berbahaya. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terbuka mengakui bahwa militer AS telah melakukan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir utama di Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan.
Langkah ini menjadi eskalasi signifikan karena menandai keterlibatan langsung AS dalam konflik bersenjata yang sebelumnya hanya melibatkan Israel dan Iran.
“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat ini kini berada di luar wilayah udara Iran,” tulis Trump melalui akun media sosial miliknya, Sabtu (22/6/2025).
Pemerintah Iran mengeklaim serangan Amerika Serikat (AS) ke tiga situs nuklir tidak berdampak apa pun lantaran mereka telah memindahkan seluruh material yang ada.
“Tidak ada bahan radioaktif di ketiga lokasi nuklir ini yang menyebabkan radiasi,” ujar kantor berita IRNA mengutip pernyataan dari seorang pejabat Iran dikutip Al Jazeera, Minggu (22/6/2025).
Otoritas Iran mungkin telah mengeluarkan uranium yang diperkaya dari fasilitas tersebut sebelum dibom.
Sebelumya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei telah memperingatkan setiap serangan dari AS akan dibalas dengan kehancuran yang tidak dapat diperbaiki.
Mengutip dari AP News, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran pun menyebut keterlibatan militer AS sebagai “resep untuk perang habis-habisan di kawasan.” Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran menyebut potensi serangan AS sebagai tindakan sangat berbahaya bagi semua pihak.