Alya pun menekankan bahwa politik dan anak sangat berdekatan dan berkesinambungan. Sebagai pemilih pemula, anak menjadi penentu masa depan sehingga anak perlu terlibat dan berpartisipasi langsung dalam proses politik dan demokrasi. “Pemilu 2024 mendatang akan mencetak sejarah dimana generasi muda akan mendominasi sebagai pemilih di dalam kontestasi demokrasi. Tidak hanya sekedar mengambil andil dalam menentukan masa depan, generasi muda harus mengetahui proses demokrasi, mengenal para calon dan partai politik, memahami teknis pemilu, memilih aktor elektoral, hingga mengawal kebijakan yang dijanjikan,” kata Alya.
Mewakili suara anak sebagai pemilih pemula, Alya berharap tidak ada lagi praktik kampanye yang tidak ramah anak maupun tindakan intimidasi terhadap kelompok anak tertentu. Kontestasi demokrasi di tahun mendatang dapat berjalan dengan transparan dan menjunjung tinggi asas pemilu yang menganut prinsip Luber-Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). REDAKSI