Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
advertorialHeadline

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Bimbing Anak Indonesia Menjadi Pemilih Pemula yang Cerdas

265
×

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Bimbing Anak Indonesia Menjadi Pemilih Pemula yang Cerdas

Sebarkan artikel ini

Menurut Endah, kematangan politik dan berdemokrasi sebuah bangsa memerlukan proses pembelajaran yang sangat panjang dan harus dimulai sejak dini pada masa anak, yang tentunya proses pembelajaran tersebut disesuaikan dengan tahapan perkembangan dan tingkat kecerdasan anak. Di Indonesia, anak-anak sebenarnya sudah mulai belajar tentang politik dan demokrasi. Di sekolah, anak belajar proses politik dan demokrasi melalui praktik pemilihan ketua kelas, pemilihan ketua osis, dan sebagainya. Di luar proses belajar mengajar formal, terdapat organisasi anak seperti Forum Anak yang merupakan wadah bagi anak untuk menyampaikan pendapat, aspirasi, dan gagasan kepada Pemerintah, serta melakukan aksi nyata, dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan.

“Melalui Forum Anak, Pemerintah Indonesia melalui Kemen PPPA mendorong anak-anak Indonesia agar mengambil peran menyuarakan hak-haknya lewat berbagai kegiatan-kegiatan kepeloporan sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor), serta diikutsertakan dalam musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) di berbagai tingkatan pemerintahan. Anak-anak pun dapat mengekpresikan pandangannya serta berperan aktif dalam proses pembangunan dengan mempertimbagkan nilai-nilai dan kearifan lokal, etika, serta sopan santun. Proses pembelajaran anak-anak tentang politik dan demokrasi yang sudah dimulai di sekolah dan dalam Forum Anak tersebut harus dilengkapi dengan pendidikan tentang politik dalam kehidupan sesugguhnya yang akan dialami oleh anak-anak seperti pelaksanaan pemilu,” ungkap Endah.

Example 300x600
Baca Juga :  Fadhil Arief Harap Desa Karya Mukti Jadi Lahan Percontohan

Dalam upaya meningkatkan pendidikan politik bagi anak, khususnya pemilih pemula untuk menjadikan anak muda pemilih yang cerdas, Kemen PPPA telah melakukan kegiatan-kegiatan yang melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan menggandeng KPU serta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk melakukan diseminasi informasi, pengetahuan, dan pemahaman anak dan remaja tentang politik, demokrasi, dan pemilihan umum (pemilu). Usai mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pemahaman yang memadai, diharapkan anak dapat menjadi pelopor pemilih pemula yang cerdas. Adapun pelopor pemilih pemula yang cerdas adalah anak yang mampu mengenali apa dan siapa yang akan dipilih, memiliki alasan yang jelas akan pilihannya, tidak mudah dimanipulasi dan termakan hoax, selalu mengecek dan memastikan kebenaran atas informasi yang didapat, dan ikut melakukan pengawasan secara partisipatif.

Senada dengan Endah, perwakilan dari Sekretariat Forum Anak Nasional, Alya Eka Khairunnisa mengatakan bahwa dalam memastikan pemilu ramah anak yang tidak melibatkan anak, maka anak dapat berpartisipasi melalui Forum Anak di berbagai daerah dan berperan sebagai pelopor dan pelapor.

“Sebagai pelopor dan pelapor, anak dapat berperan menjadi pemilih yang cerdas berdasarkan gagasan dan isu yang ditawarkan, bukan dari gimmick ataupun imbalan; melihat dan perhatikan keberpihakan calon atas isu anak dan menganalisis gagasan secara kritis; jika mendapatkan imbalan dan diberikan uang untuk dukungan politik, tolak dengan tegas dan jangan pilih orangnya; bagikan informasi tentang bagaimana menjadi pemilih pemula yang cerdas dan kesadaran tentang pemilu ramah anak; serta laporkan segala bentuk pelanggaran terhadap pemilu ramah anak melalui kanal-kanal laporan yang tersedia atau perantara orang dewasa,” jelas Alya.

Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *