Pertumbuhan Aset dan Komitmen Investasi
Anne memaparkan bahwa sejak pandemi COVID-19, aset KAI mengalami pertumbuhan signifikan hingga 53 persen, dengan nilai mencapai Rp81,37 triliun pada akhir 2023. Rata-rata pertumbuhan aset tercatat sebesar 15,23 persen per tahun sejak 2020.
Pertumbuhan ini didorong oleh investasi besar-besaran untuk peremajaan armada lokomotif, kereta, gerbong, serta pengembangan fasilitas prasarana stasiun di berbagai wilayah operasi KAI.
“Kami terus berupaya meningkatkan kualitas aset tetap dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk optimalisasi aset, termasuk melalui branding di stasiun, kereta, dan hak penamaan,” jelasnya.
Komersialisasi Aset untuk Peningkatan Nilai
Saat ini, KAI memiliki total 569 stasiun yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Beberapa stasiun telah bekerja sama dengan perusahaan untuk hak penamaan (naming rights), seperti Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Stasiun BNI City, dan stasiun LRT Jabodebek.
Anne menyebutkan bahwa upaya komersialisasi ini tidak hanya memperkuat pendapatan KAI tetapi juga memberikan kontribusi signifikan kepada negara dalam bentuk pajak dan dividen.
“Melalui berbagai kerja sama komersial, kami tidak hanya memperkuat perusahaan tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi negara,” tambah Anne.
Komitmen untuk Negara
Sebagai perusahaan yang diamanahkan untuk mengelola aset negara, KAI menegaskan komitmennya untuk menjaga kekayaan nasional. “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses penertiban ini. Langkah ini mencerminkan komitmen bersama untuk menjaga dan mengoptimalkan aset negara,” tutup Anne.
(Stgg/Red)