Di ayat yang ke-7, Paulus berbicara tentang sebuah pencapaian setelah berjuang dengan penuh kesetiaan, yaitu pemeliharaan iman. Memelihara iman dalam terjemahan Yunani τηρεω atau dibaca “tereo” memiliki arti “menjaga, memegang teguh” iman kepada Tuhan. Itulah kesetiaan yang mencapai garis akhir, kesetiaan tanpa batas, kesetiaan yang sejati, kesetiaan yang berasal dari pengetahuan yang benar akan Allah dan akan tujuan hidup sebagai pelayan Tuhan di dunia ini. Hal ini dapatdilihat dan ditiru dari kehidupan rasul Paulus yang setia melayani di tengah besarnya guncangan hidup. Paulus menegaskan perlunya kesetiaan hamba Tuhan dalam pelayanan hingga akhir hidupnya.
PEMBAHASAN
Dunia sedang diperhadapkan dengan berbagai kemudahan dan tantangan. Model-model dalam melakukan pelayanan semakin canggih, gereja yang bersifat konvensional sudah mulai tergerus dan digantikan oleh gereja yang tidak dibatasi oleh ruang. Kondisi ini menuntut para pelayan Tuhan untuk dapat mengadaptasikan diri dengan kemajuan-kemajuan yang ada. Sebab, apa bila tidak mampu menyesuaikan diri, dapat menimbulkan masalah baru dan terlindas oleh kemajuan zaman. Namun dibalik kemudahan dan banyaknya tawaran-tawaran yang menggiurkan tersebut, pelayan-pelayan Tuhan harus mampu menilai zaman. Era transisi seperti sekarang ini membutuhkan pelayan-pelayan Tuhan yang mampu menghadapi bentuk peralihan model-model pelayanan dan dapat bertahan melayani dengan setia sampai akhir hidupnya. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah integritas atau kesetiaan dari pelayan Tuhan. Kesetiaan adalah bagian yang sangat penting dalam pelayanan. Kesetiaan atau Integritas dapat diartikan sebagai kebulatan, keutuhan, kejujuran. Integritas diri pelayan Tuhan dalam artian yang utuh mencakup layak dipercaya, secara utuh memiliki reputasi yang baik dan bertumbuh dalam iman percayanya.