BEKASI – LIPUTAN BERITA7 Sekolah Tinggi Teologi (STT) Katharos Indonesia Bekasi kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas pelayanan pendidikan Kristen melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Gereja Methodis Merdeka Indonesia (Free Methodist Church of Indonesia) Medan, Sumatera Utara. Penandatanganan berlangsung di ruang kerja Rektor/Ketua STT Katharos Indonesia Bekasi, Dr. Adolf Bastian Butarbutar, dan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dalam lingkup pendidikan dan gereja. Kamis, (3/7/2025).
MoU tersebut secara resmi ditandatangani oleh Dr. Adolf Bastian Butarbutar selaku Rektor/Ketua STT Katharos Indonesia Bekasi dan Pdt. Romulus Siahaan, M.Th, selaku Bishop Gereja Methodis Merdeka Indonesia (Free Methodist Church of Indonesia) Medan, Sumatera Utara. Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Paulus Simalango, SH, selaku Sekretaris Umum Yayasan Yosafat Indonesia.
Kerja sama ini bertujuan untuk menjaring dan membina minat generasi muda Kristen, khususnya dari wilayah Sumatera Utara, agar melanjutkan pendidikan tinggi di bidang teologi dan pendidikan Kristen. Tak hanya terbatas untuk calon mahasiswa, MoU ini juga terbuka bagi para pengurus gereja yang ingin memperdalam pemahaman mereka terhadap ajaran Kristen dan pelayanan teologis secara akademis.
Dalam sambutannya, Dr. Adolf Bastian Butarbutar menyampaikan harapan besar bahwa kerja sama ini akan memberi dampak signifikan dalam memajukan dunia pendidikan Kristen.
“Melalui kemitraan ini, kami berharap semakin banyak umat Tuhan yang terpanggil untuk melayani melalui jalur pendidikan, serta memperkuat pondasi iman melalui pemahaman teologi yang benar dan kontekstual,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Bishop Romulus Siahaan, M.Th, mengapresiasi langkah kolaboratif ini dan menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung program pendidikan Kristen.
“MoU ini adalah bentuk nyata kesatuan tubuh Kristus. Kami ingin mendorong generasi muda, khususnya jemaat Gereja Methodis Merdeka Indonesia (Free Methodist Church of Indonesia) di Medan, Sumatera Utara, untuk menempuh pendidikan teologi guna menjawab kebutuhan pelayanan yang semakin kompleks di era ini,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Yayasan Yosafat Indonesia, Paulus Simalango, SH, menekankan pentingnya kemitraan strategis ini sebagai bagian dari upaya kolektif mewujudkan Amanat Agung sebagaimana tertulis dalam Matius 28:19–20.
“Kami yakin, melalui pendidikan teologi dan pendidikan Kristen yang bermutu, akan lahir pelayan-pelayan Tuhan yang cakap dan berdampak luas bagi gereja dan bangsa. MoU ini adalah langkah konkret menuju arah itu,” tegasnya.
Penandatanganan MoU ini menjadi awal dari serangkaian program kerja sama antara kedua lembaga, mulai dari perekrutan mahasiswa, pelatihan kepemimpinan gerejawi, seminar teologi, hingga pengembangan kurikulum bersama.
Dengan terjalinnya kemitraan ini, STT Katharos Indonesia Bekasi dan Gereja Methodis Merdeka Sumatera Utara menunjukkan komitmen bersama dalam membangun masa depan pendidikan Kristen yang lebih kuat, relevan, dan berdampak bagi Indonesia. (Red)